
Pantau - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, masih berjalan sesuai rencana awal atau on the track.
Tahap Pertama Tuntas 2027, Permasalahan Tanah Ditargetkan Selesai Oktober
“Sejauh ini pengerjaan Flyover Sitinjau Lauik ini masih on the track,” ujar Andre.
Ia menjelaskan bahwa proyek strategis nasional ini dibagi menjadi dua tahap, dengan tahap pertama ditargetkan rampung pada 2027, kemudian dilanjutkan ke tahap kedua.
PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) sebagai pelaksana proyek telah menyelesaikan beberapa pekerjaan awal, di antaranya pengerjaan bore pile dan pengurusan izin pinjam pakai kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan.
Sementara itu, permasalahan tanah yang masih menjadi kendala di sekitar lokasi proyek ditargetkan dapat diselesaikan paling lambat pada Oktober 2025.
Andre meminta HPSL dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengawal ketat proyek yang menelan anggaran sebesar Rp2,793 triliun ini agar tidak mengalami keterlambatan.
Ia juga menyoroti pentingnya proyek ini sebagai penebus kegagalan beberapa proyek infrastruktur sebelumnya di Sumbar.
“Keberhasilan proyek ini menjadi pertaruhan bagi Ranah Minang, mengingat lambatnya beberapa proyek infrastruktur sebelumnya, seperti Tol Padang–Sicincin,” tegasnya.
“Mudah-mudahan pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini bisa menjadi hadiah Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2027,” tambahnya.
Kurangi Kecelakaan, Dorong Kelancaran Ekonomi
Flyover Sitinjau Lauik dibangun sebagai solusi atas tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalur ekstrem Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal curam dan rawan longsor.
Data kepolisian mencatat sepanjang periode 2020–2024 terjadi 100 kejadian kecelakaan di jalur tersebut.
Sebanyak 36 orang meninggal dunia, 13 orang mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan.
Kecelakaan mayoritas melibatkan truk logistik dari Padang ke Solok atau sebaliknya, yang mengalami rem blong hingga masuk jurang.
Kondisi ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil, tetapi juga berdampak besar terhadap kelancaran arus barang dan perekonomian antarwilayah.
Dengan selesainya flyover ini kelak, diharapkan angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan dan konektivitas logistik antara wilayah barat dan timur Sumatera Barat semakin lancar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf