Tampilan mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Belasan Warga Kepulauan Seribu Ikuti Sertifikasi Selam Lanjutan untuk Jaga Laut dan Dukung Pariwisata

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Belasan Warga Kepulauan Seribu Ikuti Sertifikasi Selam Lanjutan untuk Jaga Laut dan Dukung Pariwisata
Foto: (Sumber: Warga Kepulauan Seribu mengikuti pelatihan selam yang digelar di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. ANTARA/HO-Pemkab Kepulauan Seribu/aa.)

Pantau - Sebanyak 15 warga dari berbagai pulau di Kepulauan Seribu mengikuti pelatihan sertifikasi selam level A2 (Advanced) yang difokuskan untuk menjaga ekosistem laut sekaligus meningkatkan kompetensi mereka di sektor pariwisata bahari.

Latihan Selam untuk Perkuat Pariwisata dan Kesadaran Ekologis

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Panggang Wisata Bahari dengan dukungan Pertamina Nusantara Regas melalui program CSR.

Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman teknik menyelam yang benar, meningkatkan keselamatan, dan memperkuat rasa kepemilikan terhadap laut.

"Di wilayah kita banyak spot wisata air, mulai dari snorkeling hingga menyelam atau diving, karena itu sertifikasi sangat penting," ungkap Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara, Yulihardi.

Ia menambahkan, meski warga telah terbiasa dengan laut, pelatihan tetap diperlukan agar mereka memahami teknik menyelam, aturan keselamatan, dan bahasa isyarat di bawah air.

Sertifikasi dilakukan bertahap dari tingkat open water, advanced, hingga rescue agar peserta memiliki kompetensi tinggi dan daya saing dalam sektor wisata.

"Diharapkan pelatihan ini akan terus berlanjut dan ada pelatihan-pelatihan lainnya untuk menunjang pariwisata di Kepulauan Seribu," lanjut Yulihardi.

Bukti Nyata: Buka Lapangan Kerja dan Cetak Profesional Selam

Ketua Pelaksana, Ahmad Haerudin, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh peserta dari hampir seluruh kelurahan, termasuk Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan Pulau Kelapa.

Sejak 2017 hingga 2024, sudah ada 123 warga yang mengantongi sertifikasi selam melalui program ini.

"Alhamdulillah, manfaatnya terasa karena hampir 80 persen peserta kini bekerja, baik sebagai tenaga kerja pariwisata maupun penyelam profesional," jelas Ahmad.

Selain memperkuat ekosistem pariwisata bahari, pelatihan ini juga membuka lapangan kerja baru.

"Selain menjadi instruktur atau pemandu wisata selam, sejumlah alumni bahkan kini berkarier di bidang pemadam kebakaran dan tim penyelamatan air," tambahnya.

Dedi Junaedi (40), warga Pulau Panggang, mengaku pendapatannya kini mencapai Rp500.000 hingga Rp800.000 per hari sebagai pemandu selam.

"Karena kalau sudah bisa menyelam, rasa memiliki terhadap laut semakin kuat," ungkap Dedi.

Menurutnya, pelatihan selam adalah investasi jangka panjang bagi masyarakat pesisir.

"Selain menambah keterampilan, pelatihan ini memperkuat identitas mereka sebagai tuan rumah wisata bahari," ujarnya.

"Dengan lisensi yang sah, kemampuan mereka diakui di manapun, bahkan bisa membuka peluang kerja lebih luas. Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, pernah dipercaya masuk tim rescue air karena punya lisensi selam," lanjutnya.

Tenaga Ahli CSR Pertamina Nusantara Regas, Affan Hidayat, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.

"Pulau Seribu adalah etalase wisata DKI Jakarta. Jangan sampai warga asli hanya jadi penonton, tapi harus ikut berperan dan merasakan manfaatnya. Karena itu, keterampilan selam menjadi penting, selain bidang lain, seperti kuliner dan jasa wisata," ujarnya.

Affan juga menyebutkan bahwa pelatihan ini memberi peserta tidak hanya keterampilan teknis, tapi juga jaringan kerja yang luas.

"Kami berharap lulusan pelatihan ini dapat menularkan ilmunya kepada generasi berikutnya," tutupnya.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan