
Pantau - Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menterinya agar anggaran pendidikan tidak lagi bocor karena sektor pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Peringatan Presiden Prabowo
Dalam acara pembekalan lebih dari 2.000 guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Prabowo menekankan bahwa anggaran pendidikan saat ini termasuk yang terbesar dibanding sektor lain sehingga penggunaannya harus diawasi dengan ketat.
"Pendidikan sangat-sangat penting. Walaupun kita sudah anggarkan pendidikan terbesar, kita harus menjaga anggaran itu tidak boleh bocor," ujar Presiden Prabowo.
Ia menyoroti penyaluran APBN untuk pendidikan di daerah yang sering kali tidak sesuai perencanaan.
"Anggaran kita besar, tetapi masih besar pula kebocoran, kebocoran, kebocoran, saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami-kami di Jakarta. Kalian yang merasakan selalu anda dengar kan anggarannya sekian, kok sampai di saya sekian. Hangusnya di mana, menghilangnya di mana?" kata Prabowo.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk mencegah kebocoran uang negara agar tidak terulang kembali.
"Ini harus kita perbaiki," tegas Prabowo.
Rincian Anggaran Pendidikan 2026
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengumumkan bahwa anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 dialokasikan sebesar Rp757,8 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp401,5 triliun disalurkan langsung untuk siswa dan mahasiswa melalui berbagai program, antara lain Bidik Misi/KIP Kuliah Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa, Beasiswa LPDP Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, Program Indonesia Pintar Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa, serta Program Makan Bergizi Gratis Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima.
Untuk guru, dosen, dan tenaga pendidikan, pemerintah mengalokasikan Rp178,7 triliun, terdiri dari Tunjangan Profesi Guru non-PNS Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru, TPG ASN daerah Rp68,7 triliun untuk 1,6 juta guru, Tunjangan Profesi Dosen non-PNS Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen, serta TPG PNS, TPD PNS, dan gaji pendidik Rp82,9 triliun.
Sementara itu, anggaran sekolah dan kampus ditetapkan Rp150,1 triliun, termasuk Rp24,9 triliun untuk Sekolah Rakyat yang mencakup pembangunan sekolah baru senilai Rp20 triliun di 200 lokasi dan operasional sekolah Rp4,9 triliun di 200 lokasi.
Selain itu, bantuan operasional pendidikan juga disiapkan, meliputi BOS Rp64,3 triliun untuk 53,6 juta siswa, BOP PAUD Rp5,1 triliun untuk 7,7 juta siswa, renovasi madrasah dan sekolah Rp22,5 triliun untuk 850 madrasah dan 11.686 sekolah, BOPTN Rp9,4 triliun untuk 201 PTN/lembaga, serta pembangunan Sekolah Unggulan Garuda Rp3 triliun di 9 lokasi.
- Penulis :
- Shila Glorya