billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Masyarakat Antusias Saksikan Artefak Letusan Gunung Purba Samalas dalam Rinjani Color Run III

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Masyarakat Antusias Saksikan Artefak Letusan Gunung Purba Samalas dalam Rinjani Color Run III
Foto: (Sumber: Sejumlah warga mempelajari maket Gunung Rinjani yang dipamerkan dalam ajang Rinjani Color Run di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (23/8/2025). ANTARA/HO-Museum NTB.)

Pantau - Sejumlah warga tampak antusias mempelajari artefak letusan Gunung Samalas yang dipamerkan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam acara Rinjani Color Run III yang berlangsung pada 23–24 Agustus 2025 di Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur.

Museum NTB hadir dalam ajang tersebut dengan membawa berbagai koleksi bersejarah, termasuk maket Gunung Rinjani, brosur narasi, dan naskah Babat Lombok yang menceritakan dahsyatnya letusan Samalas pada abad ke-13.

Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, menjelaskan bahwa keterlibatan museum dalam acara ini adalah bagian dari upaya memperluas jangkauan edukasi kepada publik.

"Samalas menyimpan informasi penting karena tercatat sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah dunia dan memiliki kekayaan alam serta budaya," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa museum kini tidak hanya berperan di dalam gedung, tetapi juga aktif hadir di ruang publik untuk memperkenalkan sejarah dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Letusan Gunung Samalas Diangkat sebagai Peristiwa Global

Letusan Gunung Samalas yang terjadi pada tahun 1257 melepaskan gas sulfur dan halogen dalam jumlah besar ke lapisan stratosfer.

Dampaknya mencakup kerusakan pada lapisan ozon dan terjadinya pendinginan global yang berpengaruh terhadap iklim dunia.

Letusan tersebut juga mengubah bentuk Gunung Samalas secara drastis, membentuk kaldera Segara Anak dan melahirkan gunung api baru bernama Gunung Barujari.

Koleksi yang dipamerkan Museum NTB disiapkan untuk menekankan bahwa dampak letusan Samalas tidak hanya terjadi secara lokal, namun turut mencatatkan Lombok dalam sejarah geologi global.

"Melalui pameran itu kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih memahami bahwa Lombok memiliki jejak sejarah yang mendunia," ia mengungkapkan.

Salah seorang pengunjung asal Mataram, Erik, menyatakan ketertarikannya terhadap pameran tersebut.

"Saya senang melihat maket Gunung Rinjani karena sangat presisi dan teliti," ujarnya.

Erik juga mengaku ingin berkunjung ke Museum NTB sepulang dari Sembalun.

Rinjani Color Run Dukung Wisata dan UMKM NTB

Rinjani Color Run III merupakan ajang lari yang dihiasi bubuk warna-warni dan digelar oleh LKBN ANTARA Biro NTB sebagai dukungan terhadap pengembangan pariwisata dan UMKM di wilayah Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok.

Lintasan sepanjang lima kilometer membawa peserta menyusuri kaki Bukit Anak Dare, rumah adat Sembalun, area persawahan, dan ladang stroberi.

Kegiatan ini digelar di Desa Sembalun Lawang yang berada di ketinggian 1.156 meter di atas permukaan laut.

Ajang Rinjani Color Run pertama kali dilaksanakan pada tahun 2022, kemudian dilanjutkan pada 2023 dan 2025.

Kepala Biro ANTARA NTB, Abdul Hakim, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata dukungan ANTARA terhadap visi Pemerintah Provinsi NTB.

"Rinjani Color Run adalah bentuk dukungan ANTARA terhadap visi Pemprov NTB yang ingin menjadikan NTB sebagai destinasi wisata kelas dunia," ujarnya.

Event ini telah ditetapkan sebagai salah satu wisata olahraga unggulan NTB pada tahun 2025 dan diproyeksikan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok dan sekitarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf