billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Latihan Gabungan Super Garuda Shield 2025 Resmi Dibuka, Libatkan 6.501 Personel dari 13 Negara

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Latihan Gabungan Super Garuda Shield 2025 Resmi Dibuka, Libatkan 6.501 Personel dari 13 Negara
Foto: (Sumber: Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menyampaikan amanat Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat pembukaan latihan gabungan bersama (latgama) Super Garuda Shield Tahun 2025 di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Senin (25/8/2025). ANTARA/Fath Putra Mulya)

Pantau - Latihan gabungan bersama (latgabma) Super Garuda Shield 2025 yang diprakarsai Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi dibuka pada hari Senin dan melibatkan 6.501 personel militer dari dalam dan luar negeri.

Pembukaan latihan dilakukan oleh Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita yang mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Jenderal Tandyo membuka latihan bersama dengan Komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, Laksamana Samuel Paparo, di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta.

"Latgabma Super Garuda Shield tahun 2025 bukanlah sekadar latihan militer, latihan ini adalah wadah kepercayaan, jembatan persahabatan, serta mercusuar komitmen bersama kita untuk menjaga perdamaian dan stabilitas", ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Latihan berlangsung mulai 25 Agustus hingga 4 September 2025.

13 Negara Kirim Pasukan, TNI Dominasi Jumlah Peserta

Latgabma Super Garuda Shield 2025 diikuti oleh 13 negara sahabat dengan Indonesia sebagai tuan rumah yang mengirimkan 4.105 personel.

Amerika Serikat mengirimkan 1.347 personel, Jepang 490 personel, Australia 254 personel, dan Korea Selatan 100 personel.

Belanda mengirimkan 84 personel, Singapura 62 personel, Kanada 35 personel, dan Prancis 10 personel.

Sementara itu, Jerman dan Brasil masing-masing mengirimkan 4 personel, serta Selandia Baru dan Inggris masing-masing 3 personel.

Selain pasukan utama, latihan ini juga diikuti oleh 22 pengamat dari 12 negara termasuk Brasil, Kanada, Prancis, Belanda, Inggris, Jerman, Selandia Baru, Papua Nugini, Kamboja, India, Timor Leste, dan Malaysia.

Latihan Fokus pada Operasi Gabungan dan Solidaritas Multinasional

Tema latihan adalah pelaksanaan operasi gabungan multinasional di wilayah Jakarta, Lampung, Baturaja, dan Dabo Singkep untuk memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan.

Tandyo menyebut latihan tahun ini merupakan kelanjutan dari latihan tahun sebelumnya, dengan skala yang lebih besar dan makna yang lebih mendalam.

"Dengan keterlibatan negara-negara sahabat yang mengirimkan personel dan alutsista serta perwira pengamat latihan, ini benar-benar mencerminkan semangat solidaritas, multinasional, dan interoperabilitas", ungkapnya.

Lokasi pelaksanaan latihan tersebar di Seskoal Jakarta, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Bogor, Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Baturaja, dan Puslatpur Marinir IX di Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Materi latihan meliputi staffex (prosedur pengambilan keputusan dan perintah operasi), cyberex (pertahanan terhadap ancaman siber), operasi lintas udara, jungle field training exercise, operasi pasukan khusus seperti infiltrasi military free fall dan air assault, operasi amfibi marinir, engineer civil action project, serta combine arm live fire exercise (calfex).

"Seluruh rangkaian ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat kemampuan militer, tetapi juga untuk membangun rasa saling percaya, persaudaraan, dan solidaritas yang akan terus hidup jauh setelah latihan ini berakhir", ujar Tandyo.

Penulis :
Aditya Yohan