billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR RI Terima Dubes Australia, Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Strategis dan Persahabatan Bilateral

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

DPR RI Terima Dubes Australia, Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Strategis dan Persahabatan Bilateral
Foto: (Sumber: Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, saat menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Foto: Arief/vel)

Pantau - Komisi I DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 26 Agustus 2025, sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

Hubungan Strategis dan Rencana Kunjungan Balasan

Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terus berkembang antara kedua negara dalam berbagai sektor.

"Pak Duta Besar Rod Brazier berkunjung ke DPR RI, kita ucapkan terima kasih sekali. Kita juga mencatat bahwa kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tanggal 15 Mei lalu sudah membawa dampak positif. Hal itu ditandai dengan kedatangan tujuh menteri Australia ke Indonesia untuk menindaklanjutinya", ungkapnya.

Utut juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat delegasi Indonesia akan berkunjung ke Australia.

Delegasi tersebut terdiri dari Menteri Pertahanan (Menhan), Safri, Mendu, dan Sugiono, yang dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Menteri Pertahanan Richard Marles.

Komisi I DPR RI, kata Utut, akan memastikan hasil dari pertemuan bilateral ini dapat diimplementasikan secara konkret dan siap mendukung proses legislasi, termasuk jika diperlukan ratifikasi perjanjian.

Ia menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Australia bukan sekadar kemitraan strategis, melainkan hubungan persahabatan yang saling menguatkan.

"Australia adalah sahabat bagi Indonesia, bukan sekadar mitra strategis", tegasnya.

Fokus Investasi, Pertahanan, dan Dukungan OECD

Duta Besar Rod Brazier menyoroti pentingnya kerja sama di sektor perdagangan, investasi, pertahanan, dan diplomasi multilateral.

"Kami mendiskusikan beberapa hal yang sangat penting mengenai hubungan Australia dan Indonesia, termasuk perdagangan, investasi, dan hubungan antar pemimpin negara kita. Kami sepakat hubungan ini sangat penting dan akan semakin erat di masa depan", ujarnya.

Ia juga mendorong pelaku usaha Australia untuk meningkatkan investasi di Indonesia, mengingat potensi ekonomi nasional yang sangat besar.

"Potensi ekonomi Indonesia luar biasa. Ke depan, Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari empat besar ekonomi dunia, dan Australia ingin mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berinvestasi di berbagai sektor", ungkap Brazier.

Selain itu, ia menyampaikan dukungan Australia terhadap proses keanggotaan Indonesia di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

"Kami sudah menjalankan program untuk mendukung Indonesia menjadi anggota OECD. Memang prosesnya tidak sederhana, tapi sangat bermanfaat bagi Indonesia", jelasnya.

Dalam bidang pertahanan, Brazier memberikan apresiasi atas kolaborasi dalam latihan militer multilateral Super Garuda Shield 2025.

"Kami senang dapat berpartisipasi. Saya hadir di Tanjung Priok saat peluncuran Super Garuda Shield. Australia sudah puluhan tahun bekerja sama dengan Indonesia di bidang pertahanan, dan ini menjadi aset penting bagi hubungan bilateral kita", katanya.

Latihan Super Garuda Shield 2025 melibatkan 19 negara dan ribuan personel militer, menjadikannya salah satu latihan militer terbesar di kawasan Indo-Pasifik.

Sejak tahun 2018, Indonesia dan Australia telah menjalin Comprehensive Strategic Partnership, dan berdasarkan data BPS, nilai perdagangan kedua negara pada 2024 mencapai lebih dari USD 13,3 miliar, meningkat sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis :
Aditya Yohan