
Pantau - Jajaran TNI Angkatan Darat (TNI AD) menurunkan 655 prajurit untuk mengikuti Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2025 yang berlangsung pada 25 Agustus hingga 4 September 2025.
Rincian Keterlibatan TNI AD
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa 655 personel tersebut terbagi ke dalam beberapa unsur.
"Mereka terdiri dari 145 personel unsur penyelenggara, 162 personel pendukung, dan 348 personel pelaku latihan," ungkap Wahyu.
Ia menyebutkan, prajurit TNI AD yang terlibat berasal dari berbagai satuan, di antaranya Kostrad, Kopassus, Puspenerbad, Pussenif, Pussenarmed, serta sejumlah batalyon.
Latihan yang dijalankan mencakup infiltrasi wilayah musuh, penanganan khusus antiteror, hingga penggunaan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista).
Skenario latihan dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumatera Selatan.
Wahyu menegaskan seluruh prajurit dan alutsista telah dipersiapkan dengan matang.
"Seluruh personel dan alutsista dalam kondisi siap untuk menjalankan latihan," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan memperkuat kemampuan prajurit sekaligus mempererat hubungan pertahanan Indonesia dengan negara peserta lainnya.
Skala Multinasional Latihan
Latgabma Super Garuda Shield 2025 melibatkan total 6.501 prajurit dari 13 negara.
Indonesia sebagai tuan rumah mengirimkan 4.105 personel, sedangkan Amerika Serikat selaku mitra tuan rumah menghadirkan 1.347 personel.
Negara peserta lainnya adalah Jepang 490 personel, Australia 254 personel, Korea Selatan 100 personel, Belanda 84 personel, Singapura 62 personel, Kanada 35 personel, Prancis 10 personel, Jerman 4 personel, Brasil 4 personel, Selandia Baru 3 personel, serta Inggris 3 personel.
Selain itu, terdapat 22 pengamat dari 12 negara, yakni Brasil, Kanada, Prancis, Belanda, Inggris, Jerman, Selandia Baru, Papua Nugini, Kamboja, India, Timor Leste, dan Malaysia.
Super Garuda Shield 2025 mengangkat tema komando gabungan bersama melaksanakan operasi gabungan multinasional di Jakarta, Lampung, Baturaja, dan Dabo Singkep untuk menjaga stabilitas kawasan sekaligus memelihara perdamaian.
Kegiatan ini digelar di beberapa lokasi, antara lain Seskoal Jakarta, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Bogor, Puslatpur TNI AD Baturaja, serta Puslatpur Marinir IX Dabo Singkep, Kepulauan Riau.
Materi latihan yang diselenggarakan mencakup staffex (prosedur pengambilan keputusan kepemimpinan dan perintah operasi), cyberex (identifikasi dan pertahanan dari ancaman siber), operasi lintas udara, jungle field training exercise, infiltrasi pasukan operasi khusus, operasi amfibi, engineer civil action project berupa pembangunan infrastruktur desa, serta combine arm life fire exercise (Calfex) yaitu latihan tembakan amunisi tajam terintegrasi.
Latihan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama militer multinasional sekaligus melanjutkan keberhasilan penyelenggaraan tahun sebelumnya dengan skala yang lebih luas.
- Penulis :
- Arian Mesa