billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PTBA Sulap Kantor Tambang Tua Jadi Hotel Heritage, Dorong Ekonomi Berkelanjutan Sawahlunto

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PTBA Sulap Kantor Tambang Tua Jadi Hotel Heritage, Dorong Ekonomi Berkelanjutan Sawahlunto
Foto: (Sumber: Sejumlah peserta simposium internasional bertajuk "We Are Site Managers" bersiap-siap meninggalkan Saka Ombilin Heritage di Kota Sawahlunto, Kamis (28/8/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Pantau - Tambang Batu Bara Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat, yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, kini tengah disulap menjadi penggerak ekonomi baru melalui pemanfaatan aset bersejarah oleh PT Bukit Asam (PTBA).

Transformasi Warisan Dunia di Kota Arang

Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto merupakan bekas kawasan pertambangan batu bara tertua di Asia Tenggara.

Pada 6 Juli 2019, dalam sidang di Kota Baku, Azerbaijan, UNESCO menetapkan kawasan ini sebagai warisan dunia kategori budaya ke-9 dari Indonesia.

Situs budaya tersebut memiliki nilai universal luar biasa dan mencakup kompleks pertambangan, fasilitas kota, tempat penyimpanan batu bara di Pelabuhan Emmahaven (kini Pelabuhan Teluk Bayur), serta jaringan kereta api pengangkutan batu bara.

Salah satu bangunan bersejarah yang menjadi bagian dari kompleks ini adalah bekas kantor pusat pertambangan yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda pada 1916, dikenal dengan nama Hoofdkantoor.

Bangunan inilah yang kini tengah diubah menjadi hotel heritage berstandar internasional oleh PTBA, sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi lokal.

Dorong Ekonomi Lewat Warisan Budaya

Langkah PTBA ini dilandasi komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan aset bernilai sejarah.

PTBA menilai bahwa kemajuan ekonomi tidak harus selalu bergantung pada eksplorasi sumber daya alam, namun juga bisa diwujudkan melalui pemanfaatan aset budaya dan sejarah seperti gedung bekas kantor tambang.

Tingginya tingkat hunian hotel di Kota Sawahlunto—yang dijuluki "Kota Arang"—menjadi salah satu alasan utama PTBA masuk ke sektor bisnis perhotelan.

Pemanfaatan gedung bersejarah ini diyakini sebagai peluang emas untuk mendorong perekonomian lokal secara berkelanjutan, tanpa merusak warisan budaya yang telah diakui dunia.

Penulis :
Ahmad Yusuf