
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menyoroti lemahnya digitalisasi pariwisata dan kaburnya arah pembangunan industri manufaktur yang dinilai bisa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Digitalisasi Pariwisata Dinilai Tertinggal
Dalam rapat kerja bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Pariwisata di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, Novita menegaskan pentingnya transformasi digital pada sektor pariwisata.
"Digitalisasi pariwisata kita masih tertinggal jauh. Negara lain sudah memanfaatkan platform dengan fitur Artificial Intelligence (AI) untuk promosi dan manajemen wisata, sementara kita belum memiliki rencana terperinci," katanya.
Novita yang merupakan legislator perempuan satu-satunya dari Dapil 7 Jawa Timur menilai desa wisata di Indonesia masih kalah pamor dibandingkan destinasi wisata di Thailand, seperti Chiang Mai.
Menurutnya, desa wisata seharusnya bisa menjadi pilar ekonomi lokal jika dikelola dengan promosi digital yang tepat.
Ia mendorong pemerintah mempercepat pembangunan platform digital terintegrasi yang memanfaatkan teknologi AI agar destinasi lokal bisa dikenal luas hingga pasar internasional.
Manufaktur Hadapi Hambatan Serius
Selain pariwisata, Novita juga menyoroti masalah pada sektor industri manufaktur yang dinilai menghadapi hambatan infrastruktur, logistik, hingga regulasi.
"Industri kecil dan menengah kita sulit berkembang jika regulasi sering berubah dan produk impor ilegal dibiarkan membanjiri pasar. Negara harus hadir dengan insentif nyata bagi industri yang menggunakan bahan baku lokal," tegasnya.
Ia menyebut arah pembangunan industri manufaktur masih kabur dengan laporan yang asal-asalan sehingga berpotensi menghambat kemajuan sektor tersebut.
Novita juga menekankan perlunya koordinasi yang lebih solid antar kementerian dan lembaga untuk menghindari program yang tumpang tindih.
"Identifikasi dan penyelesaian masalah program antar kementerian dan lembaga sangat mendesak. Kementerian Perindustrian harus diberi ruang lebih besar agar bisa fokus mendukung pertumbuhan industri manufaktur yang sehat," ungkapnya.
Ia menegaskan pariwisata berbasis digital dan industri manufaktur yang kuat merupakan kunci dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional.
- Penulis :
- Arian Mesa