Pantau - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan bahwa masih ada enam anak yang ditahan di Polres Jakarta Utara pasca-aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta.
Rincian Penahanan Anak di Jakarta
Anggota KPAI Diyah Puspitarini mengatakan bahwa sebagian besar anak yang ditahan telah dikembalikan kepada orang tua mereka.
"Sebagian besar (anak) sudah dikembalikan, namun masih ada yang ditahan hingga lebih dari 3 x 24 jam. Sampai saat ini masih ada enam anak di (Polres) Jakut," ungkapnya.
Berdasarkan catatan KPAI, pada 25 Agustus 2025 Polda Metro Jaya menahan 150 anak, Polres Jakarta Timur 21 anak, Polres Jakarta Selatan 16 anak, dan Polres Jakarta Barat lima anak. Seluruh anak tersebut sudah dikembalikan.
Kemudian pada 28 Agustus 2025, Polda Metro Jaya kembali menahan 200 anak, Polres Jakarta Selatan 10 anak, serta Polres Jakarta Timur 23 anak. Semuanya juga telah dipulangkan.
Sementara itu, penahanan di Polres Jakarta Utara tercatat pada 30 Agustus 2025 dengan enam anak, dan pada 31 Agustus 2025 dengan lima anak.
"Sebagian sudah dikembalikan ke orang tua. Sekarang tinggal enam anak yang masih ditahan (Polres Jakut)," kata Diyah Puspitarini.
Data Penahanan Anak di Daerah Lain
KPAI juga melaporkan bahwa aksi serupa di berbagai daerah menyebabkan banyak anak diamankan aparat.
Di Yogyakarta terdapat 15 anak yang ditahan dan seluruhnya telah dikembalikan.
Di Semarang, 200 anak sempat diamankan, dengan mayoritas sudah dipulangkan.
Penahanan juga terjadi di Medan dengan lima anak, Pontianak tiga anak, Bali tujuh anak, Mataram dua anak, Bekasi 28 anak, Garut 37 anak, Bandung 37 anak, Sragen 73 anak, Grobogan 99 anak, Pekalongan 12 anak, Kebumen 99 anak, Wonogiri enam anak, Solo 65 anak, Surabaya 50 anak, serta Kediri 12 anak.
Secara keseluruhan, KPAI mencatat sebanyak 1.186 anak pernah diamankan polisi terkait aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia, dan sebagian besar telah kembali ke keluarga masing-masing.
- Penulis :
- Shila Glorya
- Editor :
- Tria Dianti
