Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Khofifah Ajak Jadikan Maulid Nabi Sebagai Momentum Teguhkan Kerukunan Berbangsa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Khofifah Ajak Jadikan Maulid Nabi Sebagai Momentum Teguhkan Kerukunan Berbangsa
Foto: (Sumber: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim.)

Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperkuat semangat kedamaian dan kerukunan dalam kehidupan berbangsa.

Ajakan ini disampaikan Khofifah di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia.

Ia menekankan bahwa Maulid Nabi bukan sekadar momen memperingati kelahiran Rasulullah, tetapi juga waktu yang tepat untuk merenungkan keteladanan hidup beliau.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya hidup damai, saling menghormati, dan menjaga kerukunan meskipun berada dalam perbedaan.

Khofifah menegaskan bahwa Rasulullah SAW berhasil menyatukan masyarakat Arab yang saat itu terpecah oleh konflik kesukuan.

Ia menyebut keberhasilan ini sebagai contoh penting yang sangat relevan diterapkan di Indonesia yang memiliki tingkat keberagaman tinggi.

Implementasi Ajaran Damai Rasulullah

Khofifah mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari:
“Seorang Muslim sejati adalah orang tidak menyakiti orang lain, baik melalui ucapan (lisan), maupun perbuatan (tangan) mereka, sehingga sesama Muslim merasa aman dari mereka,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa implementasi ajaran damai Rasulullah SAW dapat dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa di antaranya adalah menjaga ucapan, menghargai perbedaan, serta menahan diri dari menyakiti orang lain, baik secara verbal maupun fisik.

Khofifah juga menjelaskan bahwa kerukunan dalam konteks kebangsaan berarti memperkokoh solidaritas sosial.

Solidaritas ini diwujudkan melalui sikap saling membantu tanpa memandang latar belakang dan memperkuat semangat persaudaraan antar sesama anak bangsa.

Ia menyampaikan bahwa nilai-nilai Maulid Nabi SAW sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Keragaman suku, agama, dan budaya harus dilihat sebagai anugerah Tuhan, bukan sebagai pemicu pertentangan.

Menurutnya, jika pesan damai dari Maulid Nabi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak akan ada lagi perpecahan yang disebabkan oleh ucapan atau tindakan yang menyakitkan.

Sebaliknya, akan tercipta suasana yang damai, harmonis, dan penuh kerukunan.

Khofifah menegaskan bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam atau rahmatan lil ‘alamin.

Ajaran Islam, tambahnya, tidak hanya mengatur hubungan antarmanusia, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan menyebarkan kebaikan bagi seluruh makhluk.

“Kerukunan adalah kunci kemajuan. Mari kita jadikan Maulid Nabi sebagai sumber inspirasi untuk merawat Indonesia yang damai dan penuh persaudaraan,” ia mengungkapkan.

Penulis :
Ahmad Yusuf