
Pantau - PT Pertamina Patra Niaga dan Princeton Digital Group (PDG) resmi menjalin kemitraan strategis dalam pemanfaatan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel untuk mempercepat transisi energi bersih dan dekarbonisasi di Indonesia.
Penandatanganan MoU dan Tujuan Kerja Sama
Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dilakukan di Jakarta pada Selasa, 9 September 2025, sebagai bentuk komitmen kedua pihak dalam mendukung program pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Alimuddin Baso, menjelaskan pihaknya menyediakan HVO untuk memastikan operasional industri semakin ramah lingkungan.
"Melalui layanan Pertamina One Solution, kami tidak hanya menyediakan bahan bakar yang lebih bersih, tetapi juga menghadirkan dukungan logistik dan infrastruktur yang efisien. Hal ini memastikan operasional mitra bisnis, termasuk PDG, dapat berjalan secara optimal sekaligus berkelanjutan," ungkapnya.
Alimuddin menegaskan bahwa kemitraan ini mencerminkan peran Pertamina Patra Niaga sebagai energy solution provider sekaligus mitra utama transisi energi industri.
Kerja sama dengan PDG juga diharapkan menjadi standar baru pemanfaatan energi bersih di sektor data center.
Manfaat HVO dan Komitmen Kedua Perusahaan
HVO Pertamina Patra Niaga diproduksi di green refinery Kilang RU IV Cilacap dengan bahan baku 100 persen sumber daya terbarukan, seperti minyak nabati, lemak hewan, hingga minyak jelantah.
Produk ini berpotensi mereduksi emisi gas rumah kaca hingga 70 persen sepanjang siklus hidupnya.
"Selain di sektor data center, Pertamina Patra Niaga juga menjalin kerja sama penggunaan HVO dengan beberapa konsumen di sektor pertambangan," sebut Alimuddin.
Sementara itu, Chief Operating Officer sekaligus Co-founder PDG, Varoon Raghavan, menekankan pentingnya langkah ini bagi pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
"Kemitraan kami dengan Pertamina Patra Niaga mencerminkan komitmen PDG terhadap pertumbuhan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan di kawasan Asia Pasifik," ujarnya.
Varoon menambahkan, pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia mendorong kebutuhan pusat data berskala besar yang efisien sekaligus rendah emisi.
"Implementasi HVO di Indonesia menjadi langkah penting dalam strategi kami untuk menurunkan emisi Scope 1 dan mempercepat transisi energi, sekaligus menetapkan standar baru bagi infrastruktur digital yang ramah lingkungan di kawasan ini," kata Varoon.
Kolaborasi Pertamina Patra Niaga dan PDG menjadi bukti bahwa sinergi antara penyedia energi dan industri pengguna dapat mempercepat pencapaian target dekarbonisasi nasional serta meningkatkan daya saing bisnis berkelanjutan.
- Penulis :
- Arian Mesa