Pantau - Abdul Kadir Karding resmi mengakhiri masa tugasnya sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) periode 2024–2025 dan menyerahkan jabatan kepada Mukhtarudin, yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).
Serah terima jabatan digelar dengan suasana penuh kehangatan, di mana Karding menyampaikan sejumlah pekerjaan rumah penting yang perlu dilanjutkan oleh penggantinya.
Tiga Isu Strategis Dititipkan ke Menteri Baru
Dalam sambutannya, Karding menyampaikan tiga agenda utama yang menjadi prioritas lanjutan di Kementerian Pelindungan PMI.
Pertama, revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia agar lebih adaptif terhadap dinamika global.
Kedua, mendorong pencabutan moratorium pengiriman PMI ke Arab Saudi, mengingat terdapat potensi 600 ribu lapangan kerja di negara tersebut—terdiri atas 400 ribu di sektor domestik dan 200 ribu di sektor formal atau keahlian tinggi.
Ketiga, penyelesaian penempatan 16 ribu calon PMI yang telah menyelesaikan pelatihan namun belum diberangkatkan ke negara tujuan.
Karding menegaskan bahwa jika ribuan calon pekerja ini tidak segera terserap, akan menimbulkan persoalan sosial dan politik di kemudian hari.
Ia juga menyatakan siap memberi dukungan kepada Mukhtarudin kapan pun diperlukan.
Mukhtarudin Siap Lanjutkan Tugas, Sebelumnya Sekretaris Fraksi Golkar
Menteri baru, Mukhtarudin, sebelumnya dikenal sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Tengah dan menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar.
Pengangkatan Mukhtarudin menjadi bagian dari reshuffle kabinet terbaru oleh Presiden Prabowo Subianto.
Selain dirinya, Presiden juga melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi, serta Mochamad Irfan Yusuf Hasyim dan Dahnil Anzar Simanjuntak masing-masing sebagai Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Mukhtarudin diharapkan dapat segera merespons berbagai tantangan struktural dan operasional yang menyangkut perlindungan serta penempatan PMI secara lebih sistematis dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
