Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menag Harap Indeks Kepuasan Jamaah Haji Tembus 90 Poin, Petugas Akan Dibekali Bahasa Arab dan Indoktrinasi Layanan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menag Harap Indeks Kepuasan Jamaah Haji Tembus 90 Poin, Petugas Akan Dibekali Bahasa Arab dan Indoktrinasi Layanan
Foto: (Sumber: Menteri Agama Nasaruddin Umar. ANTARA/HO-Kemenag)

Pantau - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, menyampaikan harapan agar penyelenggaraan ibadah haji ke depan semakin baik, terutama dalam hal kualitas pelayanan kepada jamaah.

Ia menargetkan Indeks Kepuasan Jamaah Haji (IKJH) dapat menembus angka lebih dari 90 poin, naik dari capaian saat ini yang sudah tergolong sangat memuaskan.

Indeks Kepuasan Jamaah Capai 88,46 Poin, Menag Dorong Peningkatan

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), IKJH 2025 mencapai 88,46 poin dan mendapat predikat sangat memuaskan.

"Saat ini (IKJH) 88,46 poin, mungkin nanti ke depan kita doakan semoga bisa nyeberang di atas angka 90 poin. Inilah harapan kita semuanya," ujar Menag Nasaruddin.

Ia menekankan bahwa keberhasilan pelayanan haji ditentukan oleh persiapan yang matang, termasuk dalam hal pembekalan petugas haji secara serius.

"Saya berharap nanti Kementerian Haji dan Umrah bisa memberikan semacam indoktrinasi kepada para petugas haji, sebagaimana yang kita lakukan selama ini. Bukan sekadar doktrin, tetapi indoktrinasi. Bagaimana menganggap pelayanan ini sebagai jihad," tambahnya.

Menag juga menyampaikan apresiasi terhadap keteguhan dan pengorbanan petugas haji Indonesia, yang dinilainya menjadi teladan dalam pelayanan.

"Kerelaan berkorban, seperti menggendong jamaah yang kesulitan berjalan, itu perlu kita pertahankan. Ambil yang positif dari pengalaman kita, jangan ulangi kelemahan yang ada," tegasnya.

Petugas Dapat Pelatihan Bahasa Arab dan Bimtek Selama Sebulan

Menteri Haji dan Umrah, Mochammad Irfan Yusuf, mengonfirmasi bahwa para petugas haji akan dibekali kemampuan dasar Bahasa Arab sebagai bagian dari peningkatan kapasitas.

"Kami akan siapkan mereka, termasuk Bahasa Arab yang standar, seperti tanya jalan, tanya alamat, dan lain sebagainya," ujarnya.

Selain itu, petugas haji juga akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) selama minimal satu bulan untuk mengoptimalkan pelayanan di lapangan.

"Kami berharap petugas haji ini kita akan siapkan jauh sebelumnya dan kami siapkan minimal satu bulan," kata Irfan.

Sebagai langkah inklusif, Badan Pengelola Haji (BP Haji) juga akan menambah alokasi petugas haji perempuan, mengingat mayoritas jamaah haji Indonesia saat ini adalah perempuan.

Penulis :
Ahmad Yusuf