
Pantau - Kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi (14/9) berada dalam kategori tidak sehat, dengan indeks kualitas udara (AQI) mencapai angka 152 menurut data dari situs pemantau udara global, IQAir.
Dengan skor tersebut, Jakarta menempati peringkat ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Tingkat polusi udara PM2,5 tercatat sebesar 57,5 mikrogram per meter kubik, yang termasuk berbahaya bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, serta penderita penyakit pernapasan.
Warga Disarankan Hindari Aktivitas Luar Ruangan
IQAir memberikan sejumlah rekomendasi bagi warga Jakarta agar meminimalkan dampak paparan udara kotor.
Rekomendasi tersebut meliputi:
- Menghindari aktivitas di luar ruangan
- Menggunakan masker saat berada di luar rumah
- Menutup jendela untuk menghindari masuknya udara berpolusi ke dalam ruangan
Kualitas udara diklasifikasikan berdasarkan kadar PM2,5 sebagai berikut:
- Baik (0–50): tidak berdampak pada kesehatan manusia, hewan, maupun lingkungan
- Sedang (51–100): tidak berdampak pada manusia, namun dapat memengaruhi tumbuhan sensitif dan estetika
- Tidak sehat (151–200): berbahaya bagi kelompok sensitif
- Sangat tidak sehat (200–299): berdampak pada sejumlah besar populasi
- Berbahaya (300–500): berisiko tinggi terhadap seluruh populasi
Jakarta di Antara Kota Paling Tercemar di Dunia
Berdasarkan data IQAir, berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk pada Minggu pagi:
- Kinshasa, Republik Demokratik Kongo – AQI 166
- Lahore, Pakistan – AQI 158
- Jakarta, Indonesia – AQI 152
- Tashkent, Uzbekistan – AQI 126
- Addis Ababa, Etiopia – AQI 120
DLH DKI Jakarta Luncurkan Sistem Pemantauan Udara Terintegrasi
Sebagai langkah antisipatif, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantauan kualitas udara yang terintegrasi.
Platform ini didukung oleh 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta.
Data yang dikumpulkan dari SPKU ditampilkan secara terbuka kepada publik melalui platform tersebut dan telah disesuaikan dengan standar nasional.
Platform ini merupakan penyempurnaan sistem sebelumnya dan merupakan hasil integrasi data dari:
- DLH Jakarta
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
- World Resources Institute (WRI) Indonesia
- Vital Strategies
- Penulis :
- Ahmad Yusuf