Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Alokasikan Dana Abadi Khusus Pesantren untuk Dukung Pendidikan Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemerintah Alokasikan Dana Abadi Khusus Pesantren untuk Dukung Pendidikan Nasional
Foto: (Sumber: Wamenag Romo Muhammad Syafi’i (tiga dari kiri) pada Sarasehan Pimpinan Pesantren Alumni Gontor di Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (13/9/2025). ANTARA/HO-Kemenag.)

Pantau - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengalokasikan dana abadi khusus guna mendukung pengembangan pesantren di Indonesia, agar tetap relevan dan mampu berkontribusi dalam kemajuan pendidikan nasional.

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, menyampaikan hal tersebut dalam Sarasehan Pimpinan Pesantren Alumni Gontor di Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13 September 2025).

"Dana ini tidak akan disatukan dengan dana abadi lainnya yang sudah ada untuk memastikan alokasinya tepat sasaran," tegasnya.

Ia menekankan bahwa pesantren merupakan model pendidikan tertua sekaligus paling adaptif di Indonesia.

Pengakuan Formal dan Harapan Masa Depan untuk Pesantren

Menurut data Kemenag, saat ini terdapat lebih dari 42 ribu pesantren dengan jumlah santri mencapai lebih dari 10 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Meskipun berawal dari tradisi lesehan, pesantren kini telah berkembang pesat dan tetap relevan. Pesantren adalah Indonesia, dan bicara Indonesia tidak boleh melupakan pesantren," ujar Romo Syafi’i.

Pemerintah semakin menunjukkan perhatian nyata terhadap pesantren, salah satunya melalui pengesahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Undang-undang tersebut menetapkan bahwa pesantren adalah bagian dari subsistem pendidikan nasional yang bersifat mandiri.

"Artinya, semua jenis dan jenjang pendidikan di pesantren kini dianggap setara dengan pendidikan umum yang memungkinkan alumni pesantren diterima di mana saja sesuai jenjang ijazahnya," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Romo Syafi’i juga menyampaikan harapan Presiden Prabowo Subianto untuk mendirikan 200 perguruan tinggi pesantren, termasuk di lingkungan Gontor.

Penulis :
Aditya Yohan