
Pantau - Perum Bulog mencatat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah mencapai hampir 400 ribu ton di seluruh Indonesia.
Penyaluran SPHP dan Dampaknya
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa angka tersebut merupakan capaian hingga pertengahan September.
"Penyalurannya sampai dengan hari ini lebih kurang sudah masuk hampir 400 ribu ton," ujarnya di Jakarta, Minggu.
Beras SPHP disalurkan melalui berbagai jalur, di antaranya pengecer di pasar, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes), ritel modern, dan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog.
Selain itu, penyaluran juga dilakukan lewat Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di berbagai daerah.
Program ini berdampak signifikan terhadap pengendalian harga pangan, terbukti dengan turunnya angka inflasi dari 214 kabupaten/kota menjadi 100 kabupaten/kota.
Target Penyaluran dan Stok Cadangan
Bulog menargetkan penyaluran beras SPHP sebesar 1,3 juta ton hingga akhir tahun dengan rata-rata penyaluran 6 ribu ton per hari.
"Target yang 1,3 juta ton tersebut, Insya-Allah bisa terpenuhi oleh Bulog," kata Rizal.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, realisasi penyaluran beras SPHP tercatat 26.071 ton atau 16,9 persen dari total penyaluran.
Penyaluran itu terdiri dari 55,32 persen melalui mitra pengecer, 5,51 persen melalui GPM, dan 22,27 persen dari kegiatan lainnya.
"Jadi menurut kami ini sudah cukup baik, dalam arti sudah luar biasa, khususnya yang melalui mitra pengecer," tambah Rizal.
Beras SPHP yang disalurkan Bulog berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, Kalimantan), serta Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).
Total cadangan beras pemerintah di gudang Bulog saat ini mencapai 3,9 juta ton, dengan 2,95 juta ton atau 75 persen di antaranya berasal dari pengadaan dalam negeri, sementara sisanya dari pengadaan luar negeri berdasarkan penugasan pemerintah tahun 2024.
- Penulis :
- Shila Glorya