
Pantau - Sushila Karki resmi menjabat sebagai perdana menteri sementara Nepal pada Minggu, 14 September 2025, sekaligus menjadi perempuan pertama dalam sejarah negara itu yang memegang jabatan tersebut.
Pengangkatan Karki dan Janji Pemerintahan
Karki dilantik pada Jumat, 12 September 2025, oleh Presiden Ramchandra Paudel setelah desakan massa yang muncul usai lengsernya pemerintahan KP Sharma Oli.
Ia mulai bekerja dari Gedung Kementerian Dalam Negeri di Singha Durbar karena kantor perdana menteri sebelumnya dibakar saat aksi protes.
Dalam pernyataannya kepada media, Karki menegaskan akan mengusut aksi kekerasan dalam unjuk rasa "Gen Z" yang menewaskan puluhan orang.
"Kekerasan dalam unjuk rasa Gen Z adalah tindakan kriminal terhadap negara," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan komitmen untuk menyelenggarakan pemilu sebagai bagian dari peta jalan pemerintahannya.
Karki menyebut pemerintah akan menyelidiki perusakan gedung parlemen, mahkamah agung, kantor perdana menteri, pusat bisnis, serta properti pribadi yang hancur saat gelombang protes.
Respons Pemerintah dan Reaksi Keluarga Korban
Sekretaris Kabinet Eknarayan Aryal menyatakan, "Pemerintah mengakui mereka yang tewas dalam gerakan Gen Z sebagai martir dan keluarga korban akan menerima santunan."
Rumah sakit telah diinstruksikan memberikan perawatan gratis kepada korban luka.
Meski demikian, keluarga sejumlah korban tewas menolak menerima jenazah sebelum tuntutan mereka dipenuhi.
Mereka bersama korban luka berkumpul di depan kediaman resmi perdana menteri di Baluwatar untuk meminta bertemu langsung dengan Karki.
Karki mengumumkan kompensasi sebesar 1 juta rupee atau sekitar Rp114 juta untuk tiap korban, namun keluarga menilai langkah itu belum cukup sebagai bentuk pengakuan terhadap pengorbanan para martir.
Sedikitnya 51 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam aksi protes yang awalnya dipicu larangan penggunaan media sosial, lalu berkembang menjadi gerakan menentang dugaan korupsi dan nepotisme elite politik Nepal.
Dukungan Internasional
Amerika Serikat dan China turut menyampaikan ucapan selamat atas pengangkatan Karki sebagai kepala pemerintahan sementara.
China menyatakan siap meningkatkan kerja sama di berbagai bidang serta mempererat hubungan bilateral dengan Nepal.
AS menyambut penunjukan Karki dan menekankan pentingnya "ketenangan dan penyelesaian damai" setelah peristiwa tragis pekan lalu.
Kedutaan Besar AS di Kathmandu mengapresiasi peran Presiden Paudel dan Panglima Militer Ashok Raj Sigdel dalam memulihkan ketertiban serta memfasilitasi transisi damai pemerintahan sipil.
Washington juga menyatakan berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan sementara Nepal dalam persiapan pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada Maret mendatang.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti