
Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri langsung Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di Markas Besar PBB, United Nations Plaza, Manhattan, New York, Amerika Serikat, pada bulan September 2025.
Sidang ini mengangkat tema Better together: 80 years and more for peace, development and human rights, dan menjadi ajang diplomasi multilateral penting yang diikuti oleh berbagai pemimpin dunia.
Ini merupakan kali pertama dalam satu dekade terakhir Presiden Indonesia menghadiri langsung Sidang Umum PBB, menandai langkah baru dalam arah kebijakan luar negeri Indonesia.
Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September, dengan urutan ketiga setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Pertemuan Tingkat Tinggi dan Agenda Global
Pertemuan tingkat tinggi Sidang Majelis Umum ke-80 dijadwalkan berlangsung pada 20 hingga 26 September, dengan fokus pada pembaruan komitmen terhadap multilateralisme, solidaritas, dan aksi bersama global.
Kementerian Luar Negeri RI mencatat bahwa hingga 11 September, sebanyak 145 dari 193 negara anggota telah mengonfirmasi kehadiran, termasuk 137 kepala negara/pemerintahan, 5 wakil presiden, dan 3 wakil perdana menteri.
Agenda sidang mencakup berbagai isu global, mulai dari pembangunan berkelanjutan hingga isu perdamaian dan hak asasi manusia.
Pada 22 September pukul 09.00 waktu setempat, sidang akan menggelar sesi peringatan 80 tahun berdirinya PBB.
Selanjutnya pada pukul 10.00, akan digelar pertemuan memperingati 30 tahun Konferensi Dunia Keempat tentang Perempuan.
Sesi siang pukul 14.00–16.00 akan membahas perkembangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), sesuai hasil KTT SDG tahun 2019.
Pada pukul 15.00, akan digelar Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.
Isu Palestina Jadi Sorotan, Indonesia Tegaskan Dukungan
Salah satu sorotan utama dalam sidang tahun ini adalah pengakuan terhadap negara Palestina.
Konferensi terkait isu Palestina akan dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, dan bertujuan untuk memperkuat komitmen internasional terhadap implementasi solusi dua negara.
"Konferensi ini penting untuk menggalang dukungan global terhadap penyelesaian damai konflik Palestina-Israel," ungkap juru bicara PBB dalam siaran pers resmi.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum ini menjadi momen penting dalam menunjukkan posisi Indonesia secara tegas mendukung hak-hak Palestina dan solusi damai berdasarkan prinsip keadilan internasional.
Sidang Majelis Umum ke-80 PBB menegaskan pentingnya peran diplomasi dan kerja sama global dalam menjaga perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai forum yang menghasilkan resolusi moral dan politik, meski tidak mengikat secara hukum, keputusan yang diambil dalam sidang ini tetap memiliki dampak signifikan di tingkat internasional.
Indonesia memanfaatkan momen ini untuk memperkuat peran dan kontribusinya dalam tatanan global yang lebih adil dan damai.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf