
Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, mengkritik sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menetapkan Israel melakukan genosida dan pelaparan di Gaza, namun belum menunjukkan dampak nyata terhadap agresi Israel.
“Penetapan-penetapan PBB tersebut seolah selalu kalah langkah dari Israel yang justru semakin membabi buta melakukan genosida dan pelaparan,” ungkap Sukamta.
Seruan untuk Tindakan Konkret dan Tekanan Internasional Lebih Kuat
Sukamta menilai pernyataan PBB harus segera disertai langkah konkret agar tidak terus tertinggal dari tindakan brutal Israel.
Ia mengingatkan bahwa komunitas internasional harus lebih berdaya dalam menghadapi arogansi Israel yang semakin terbuka.
“Jangan sampai adanya dukungan-dukungan ini tetap tak berdaya menghentikan kepongahan Israel dan dunia seolah seperti tak bisa berbuat lebih banyak selain mengirimkan bantuan kemanusiaan, pemboikotan serta melakukan kecaman,” tegasnya.
Menurutnya, dukungan terhadap Palestina tidak cukup jika hanya dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan kecaman lisan semata.
Ia menyerukan perlunya tindakan luar biasa untuk merespons tindakan Israel yang terus melampaui batas kemanusiaan.
“Maka untuk menghentikannya juga diperlukan langkah-langkah yang extraordinary pula. Jangan sampai terus kalah langkah,” katanya.
Desakan kepada Negara-Negara Arab untuk Bertindak Tegas
Sukamta juga menyoroti pentingnya peran negara-negara Arab dalam menghadapi krisis Palestina.
Ia mendorong negara-negara tersebut untuk bersikap lebih tegas terhadap Israel dan mempertimbangkan langkah politik yang lebih berani.
“Jika Palestina berhasil ditaklukkan, maka target selanjutnya adalah negara-negara Arab, karena Zionis berambisi mendirikan Israel Raya (Eretz Israel, Greater Israel) yang wilayahnya tidak hanya Palestina sekarang, tapi meluas ke beberapa negara di sekeliling Palestina,” ujarnya.
Sukamta menyarankan negara-negara Arab untuk mempertimbangkan pemutusan hubungan diplomatik sebagai bentuk tekanan politik dan ekonomi terhadap Israel.
- Penulis :
- Aditya Yohan