
Pantau - Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa peluang Indonesia mengakui Israel hanya dapat dilakukan secara bersyarat, dengan syarat utama Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina secara penuh.
Pernyataan Resmi Pemerintah
Sugiono menyampaikan hal ini merujuk pada pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi mengenai Palestina dan solusi dua negara di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.
"Ini merupakan suatu pengakuan yang bukan tanpa syarat, tapi ada kondisi yang harus dipenuhi sebelum itu terjadi," ungkapnya.
Ia menambahkan, pengakuan terhadap Israel akan diberikan hanya jika ada pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina terlebih dahulu.
"Jika ada pengakuan kemerdekaan dan keberdaulatan Palestina oleh Israel, maka Indonesia juga akan mendukung upaya-upaya dalam rangka menjamin keselamatan dan keamanan dari Israel juga," jelas Sugiono.
Dorongan Perdamaian dan Solusi Dua Negara
Menurut Sugiono, sikap Indonesia bertujuan mendorong gencatan senjata dan tercapainya perdamaian abadi antara kedua pihak.
"Kalau misalnya dua pihak sudah mencapai satu perdamaian, ya saya kira merupakan sesuatu yang logis bagi kita juga untuk melakukan langkah-langkah yang seimbang," tegasnya.
Ia menekankan bahwa prinsip diplomasi luar negeri Indonesia yang bebas aktif menjadi dasar dari sikap tersebut.
"Saya kira itu sebuah sesuatu yang logis ya, solusi dua negara artinya ada dua negara yang diakui," ujarnya.
Dalam KTT Palestina, Presiden Prabowo menegaskan kembali sikap Indonesia terkait solusi dua negara.
"Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga siap menyatakan, saat Israel mengakui kemerdekaan dan status kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel, dan kami akan mendukung seluruh jaminan atas keamanan Israel," kata Prabowo.
- Penulis :
- Arian Mesa