
Pantau - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah meminta pemerintah membuat kebijakan khusus dengan dukungan politik yang kuat untuk membantu petani gurem keluar dari jerat kemiskinan, bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional.
Petani Gurem Masih Tersisih
Rina menyoroti bahwa petani gurem, yakni petani atau keluarga bertani dengan lahan kurang dari 0,5 hektare, kerap tersisih dari perhatian kebijakan pemerintah.
"Saatnya ada kebijakan dan regulasi khusus serta dukungan politik yang berpihak kepada petani gurem," ujar Rina.
Berdasarkan data Sensus Pertanian BPS, jumlah petani gurem mencapai 17,2 juta jiwa.
Mereka menghadapi beragam persoalan mulai dari lahan sempit, modal terbatas, minim teknologi, hingga kesulitan akses pasar.
Usulan Solusi dan Dorongan Anggaran
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Rina mengusulkan sejumlah langkah, antara lain redistribusi lahan dan reformasi agraria, akses permodalan dan pasar melalui kredit mikro berbunga rendah, serta penyediaan asuransi pertanian untuk melindungi dari gagal panen.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya bantuan sosial produktif berupa alat dan mesin pertanian (alsintan), bibit, hingga modal kerja.
Transformasi petani gurem menjadi petani komersial kecil dinilai penting agar mereka memiliki posisi tawar lebih kuat.
Rina juga mendorong agar 5 persen dari APBN dialokasikan untuk sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memasukkan target Nilai Tukar Petani (NTP) dalam APBN.
"Petani gurem membutuhkan bantuan untuk menghadapi berbagai risiko dalam budidaya pertanian di sisi hulu," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan