
Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjajaki kerja sama strategis dengan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) untuk memperkuat ekosistem talenta digital nasional melalui delapan klaster program Asta Ekraf.
Fokus pada Pelatihan TIK dan Akselerasi Talenta Kreatif
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan talenta digital melalui pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang selaras dengan kebutuhan industri.
"Kerja sama dengan ISTN nanti bisa kita lihat seperti apa irisannya dengan program Asta Ekraf. Bisa kita kondisikan kaitannya dengan penguatan data, penentuan kebijakan, atau pelatihan-pelatihan TIK," ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya.
Ia menambahkan bahwa Kemenparekraf sebelumnya telah menggandeng sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google Play, Microsoft, dan Canva dalam berbagai inisiatif digital.
Menurut Teuku Riefky, fokus program akan diarahkan 80 persen ke akselerasi dan 20 persen ke inkubasi.
Prioritas ini bertujuan mempercepat pengembangan talenta dan bisnis kreatif agar dapat naik kelas (scale up), dan mendorong dampak konkret terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta investasi di sektor ekonomi kreatif digital.
ISTN Siap Dukung Inovasi dan Infrastruktur Digital
Wakil Rektor Bidang Transformasi ISTN, Kuntjoro Pinardi, menyatakan kesiapan pihaknya untuk berkontribusi dalam penguatan sektor TIK nasional.
ISTN telah mengembangkan produk dan layanan digital, termasuk di antaranya adalah Original Device Manufacturing (ODM) untuk teknologi Wi-Fi 7.
"Mudah-mudahan Kementerian Ekraf bisa memfasilitasi insentif terkait data center dan talenta-talenta digital sehingga jasa TIK bisa menjadi salah satu legasi ekonomi kreatif yang bisa tumbuh," ungkap Kuntjoro.
Ia menambahkan, kolaborasi ini diharapkan tidak berhenti pada pertemuan awal, tetapi terus berlanjut untuk mengimplementasikan berbagai program lanjutan yang sudah diusulkan.
Kolaborasi antara Kemenparekraf dan ISTN diharapkan mampu memperkuat kontribusi sektor TIK terhadap PDB nasional dan mendorong ekspor jasa digital sebagai pilar baru ekonomi Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan