
Pantau - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum definitif periode 2025–2030 dalam Muktamar ke-10 yang digelar di Jakarta, meski diwarnai kericuhan hingga melukai sejumlah peserta.
Pemilihan Aklamasi di Tengah Kericuhan
Kericuhan terjadi di arena Muktamar yang menyebabkan beberapa peserta mengalami luka di bagian kepala dan bibir, sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Mardiono menegaskan keputusan aklamasi diambil demi menyelamatkan jalannya forum karena situasi sudah masuk kategori darurat.
"Ini nanti akan kita lanjutkan dengan proses hukum. Dalam demokrasi tidak boleh diciderai oleh hal-hal yang tidak konstitusional," ungkap Mardiono.
Ia menjelaskan percepatan proses pemilihan yang dilakukan Pimpinan Sidang dan Ketua Panitia Pelaksana sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Sekitar 80 persen peserta menyatakan persetujuan agar pemilihan ketua umum dilakukan secara aklamasi.
Pimpinan sidang, Amir Uskara, menyebut proses penetapan dilakukan setelah seluruh peserta sepakat.
"Saya bacakan, saya langsung meminta kesepakatan. Mereka setuju dan saya ketuk palu," ujar Amir.
Amir menambahkan, dinamika sidang sempat berlangsung sengit dalam pembahasan tata tertib, tetapi keputusan final sudah diambil sebelum kericuhan kembali pecah.
Dukungan Mayoritas DPW dan Rencana Lanjutan
Sebanyak 30 ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) hadir dan menyatakan dukungan kepada Mardiono.
Mardiono menegaskan dirinya tidak pernah mendeklarasikan pencalonan ataupun membentuk tim sukses.
"Kalau memang organisasi ini memanggil, ya itu sudah menjadi kewajiban saya," katanya.
Dorongan agar ia kembali memimpin datang dari mayoritas pengurus wilayah melalui Rakerwil maupun Rapimwil.
Terkait kericuhan, Mardiono memastikan akan ada penyelidikan aparat.
"Ada CCTV, tentu polisi akan melakukan penyelidikan. Kami sudah tahu sejak dua minggu terakhir ada kelompok-kelompok yang ingin secara ilegal mengambil alih secara paksa," tegasnya.
Dalam Muktamar ke-10 ini, PPP juga membentuk tim formatur beranggotakan lima perwakilan DPW dan tiga dari DPP untuk mendampingi Mardiono menyusun struktur pengurus.
Rangkaian kegiatan Muktamar akan dilanjutkan dengan bimbingan teknis pada Senin, 29 September 2025.
PPP yang berdiri sejak 1973 tetap mempertahankan AD/ART tanpa perubahan hingga forum ke-10 kali ini.
- Penulis :
- Leon Weldrick