
Pantau - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menekankan pentingnya peran pemerintah desa dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi perubahan iklim dan dampaknya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT, Samsul Widodo, dalam pidato kunci webinar bertajuk “Membangun Desa Berkeadilan Iklim dan Swasembada Energi Melalui Optimalisasi Regulasi Desa.”
"Bagaimana kita bisa meningkatkan pengetahuan dari aparatur desa, masyarakat desa, untuk bagaimana melakukan pencegahan, melakukan mitigasi, melakukan adaptasi", ujarnya.
Bencana Akibatkan Kerusakan Berulang, Edukasi Jadi Kebutuhan Mendesak
Samsul mengungkapkan bahwa bencana alam seperti banjir, longsor, dan erupsi gunung berapi terus merusak fasilitas publik yang dibangun dari Dana Desa setiap tahunnya.
"Setiap tahun Dana Desa membangun fasilitas publik, jalan, irigasi, air bersih, dan sering kali terjadi longsor, banjir, erupsi gunung berapi. Apa yang terjadi? Fasilitas-fasilitas itu rusak, hancur, dan tahun depan dibangun lagi", jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tanpa edukasi dan kesadaran iklim yang memadai, desa akan terus mengalami kerugian yang berulang akibat dampak bencana.
Karena itu, edukasi mitigasi perubahan iklim harus menjadi bagian dari tata kelola pemerintahan desa agar masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi risiko lingkungan.
Kemendes PDT melalui Direktorat Penyerasian Pembangunan Sumber Daya Alam dan Lingkungan menyatakan komitmennya untuk memperkuat pemahaman iklim di tingkat desa dan mendorong kesiapsiagaan dalam melakukan pencegahan dan adaptasi.
12 Rencana Aksi untuk Dukung Asta Cita Presiden
Kemendes PDT telah merumuskan 12 rencana aksi dalam mendukung Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu "membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan."
Dua belas rencana aksi tersebut meliputi:
- Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
- Desa swasembada dan ketahanan pangan
- Desa swasembada energi dan air
- Hilirisasi produk unggulan desa
- Pengembangan desa ekspor
- Pemuda dan pemudi pelopor desa
- Sinkronisasi dan konsolidasi program kementerian/lembaga masuk desa
- Digitalisasi desa dan pengembangan desa wisata
- Peningkatan investasi desa serta kerja sama dengan koperasi nasional dan investor asing
- Penguatan pengawasan dan tata kelola pengembangan desa
- Desa berketahanan iklim
- Pengembangan desa tangguh bencana serta percepatan pembangunan daerah tertinggal
Samsul menegaskan bahwa desa merupakan garda terdepan dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Dengan edukasi, kolaborasi, dan penerapan kebijakan yang adaptif, desa dapat menjadi aktor utama dalam membangun ketahanan terhadap krisis iklim dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf