
Pantau - Polisi menemukan brankas dalam kondisi rusak bersamaan dengan tewasnya seorang sekuriti bank bernama HB di Jalan Tarum Barat II, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol. Mustofa menyebut penyidik masih mendalami hubungan antara kematian korban dengan kondisi brankas, meskipun dugaan sementara adalah gantung diri.
"Apakah antara brankas yang rusak dengan sekuriti yang meninggal dunia itu ada korelasinya? Apakah dua perbuatan yang berbeda atau satu perbuatan yang satu rangkaian," katanya di Cikarang, Selasa.
Kronologi Penemuan Jasad dan Brankas
HB ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung dengan leher terikat pada tangga lantai dua ruko tempatnya bekerja, Jumat (26/9) pagi.
Peristiwa pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan berinisial AS yang kemudian melaporkannya kepada pihak berwajib.
Polisi dari Polsek Cikarang Pusat dan Polres Metro Bekasi segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Brankas milik salah satu bank negara juga ditemukan dalam kondisi rusak diduga digergaji bersamaan dengan penemuan jasad korban.
Pemeriksaan awal di lokasi tidak menemukan tanda-tanda kerusakan pada rolling door tempat korban bekerja.
Penemuan ini menghebohkan warga sekitar karena lokasi kejadian berada di kawasan padat permukiman dan pertokoan ramai.
"Iya, ada korban gantung diri. Sekuriti, usianya sudah bapak-bapak," kata warga setempat Febriyan di lokasi kejadian.
Penyelidikan Polisi dan Dugaan Awal
Tim penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara secara menyeluruh untuk mengungkap misteri kasus ini.
Hasil olah TKP dan pemeriksaan sidik jari akan dicocokkan dengan hasil autopsi.
"Nanti kita list, kalau mendasari pada hasil autopsi biar jelas tentang penyebab kematian sekuriti tersebut," ungkap Mustofa.
Polisi telah memeriksa sekitar lima orang saksi, termasuk kepala cabang bank setempat.
Telepon genggam milik korban juga diperiksa untuk mencari petunjuk tambahan.
Penyelidikan turut menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial, termasuk video viral brankas yang digergaji serta tangkapan layar percakapan berisi ancaman terhadap korban.
Mustofa menegaskan belum dapat dipastikan apakah korban benar tewas akibat gantung diri atau justru menjadi korban pembunuhan bermotif perampokan.
" Kami akan umumkan perkembangan kasus ini setelah semua hasil pemeriksaan lengkap dan jelas. Kuncinya menunggu hasil autopsi, baru disatukan semua rangkaian pemeriksaan yang kami telah jalankan," kata dia.
- Penulis :
- Shila Glorya