Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Johan Rosihan: Hari Kesaktian Pancasila Bukan Seremoni, Tapi Momentum Meneguhkan Persatuan Bangsa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Johan Rosihan: Hari Kesaktian Pancasila Bukan Seremoni, Tapi Momentum Meneguhkan Persatuan Bangsa
Foto: (Sumber: Dokumentasi - Anggota MPR RI yang juga anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.)

Pantau - Wakil Ketua Badan Penganggaran MPR RI, Johan Rosihan, menegaskan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk meneguhkan kembali persatuan dan komitmen kebangsaan.

"Hari Kesaktian Pancasila adalah pengingat bahwa nilai-nilai Pancasila telah diuji oleh sejarah namun tetap kokoh sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.

Menurut Johan, peristiwa sejarah di balik Hari Kesaktian Pancasila membuktikan bahwa Pancasila bukan hanya teks normatif, melainkan ideologi yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa.

Pancasila Harus Diwujudkan dalam Kebijakan Nyata

"Di tengah tantangan ideologis dan globalisasi hari ini, kita wajib meneguhkan kembali komitmen kebangsaan berdasarkan Pancasila," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa para pahlawan revolusi telah memberikan teladan keberanian, keteguhan, dan loyalitas kepada negara yang patut diwarisi dan diamalkan oleh generasi sekarang.

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Johan menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam penyusunan kebijakan publik, khususnya di sektor ketahanan pangan, lingkungan hidup, kehutanan, dan pertanian.

Ia menyoroti bahwa nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam kebijakan nyata, bukan sekadar dalam pidato politik.

"Keadilan sosial dan keberpihakan pada rakyat kecil adalah manifestasi nyata dari sila-sila Pancasila," tegasnya.

Seruan untuk Persatuan dan Melawan Disinformasi

Johan turut mengajak seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, untuk menjaga semangat persatuan dan gotong royong sebagai kekuatan utama bangsa.

Di tengah maraknya disinformasi dan polarisasi sosial, ia mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan bangsa sebagai tanggung jawab bersama.

"Maria kita jadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai pengingat bahwa bangsa ini dibangun dari perjuangan bersama, dan akan bertahan jika kita tetap bersatu. Dari Pulau Sumbawa untuk Indonesia, kami teguh menjaga nilai luhur Pancasila," pungkasnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf