Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemdiktisaintek Terapkan Empat Strategi Khusus untuk Perkuat Pendidikan Tinggi di NTT

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kemdiktisaintek Terapkan Empat Strategi Khusus untuk Perkuat Pendidikan Tinggi di NTT
Foto: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek Khairul Munadi (sumber: ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menerapkan empat strategi khusus untuk memperkuat pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui konsep Kampus Berdampak.

Empat Strategi Kampus Berdampak

Empat strategi tersebut mencakup implementasi pendidikan berbasis dampak, digitalisasi dan internasionalisasi, penguatan karakter madani, serta kolaborasi multipihak.

Dirjen Dikti Kemdiktisaintek Khairul Munadi menjelaskan bahwa program relevan bagi NTT sudah disiapkan, mulai dari Beasiswa Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), Program Pra-Doktoral 3T, penguatan politeknik, hingga modul digital agar mahasiswa di pulau-pulau kecil tetap dapat belajar.

"Kita harus memberi afirmasi beasiswa bagi mahasiswa NTT, mempercepat peningkatan jumlah dosen bergelar doktor di kampus-kampus NTT, serta menyediakan laboratorium dan sarana digital," ungkap Khairul.

Tantangan pendidikan tinggi di NTT masih nyata, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah, angka putus sekolah tinggi, sarana laboratorium terbatas, dan jumlah dosen bergelar doktor yang masih minim.

Banyak anak muda berbakat di NTT harus berhenti kuliah karena keterbatasan biaya maupun jarak.

"Karena itu, investasi terbesar di NTT haruslah investasi pada sumber daya manusia. Pendidikan tinggi harus menjadi kunci membuka masa depan anak-anak NTT," ujarnya.

Pendidikan Tinggi sebagai Motor Pembangunan

Khairul menegaskan bahwa pendidikan tinggi tidak boleh hanya terbatas pada ruang akademik, melainkan harus menjadi motor penggerak pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya.

"Kupang dan NTT adalah wajah tantangan sekaligus harapan Indonesia Timur. Jika pendidikan tinggi di sini diperkuat, maka NTT akan melahirkan generasi baru yang mampu membangun dari kepulauan, perbatasan, hingga desa-desa terpencil," katanya.

Ia juga menyinggung visi Indonesia Emas 2045 yang harus dipersiapkan sejak sekarang, seraya mengutip pandangan Nelson Mandela bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh.

"Bayangkan jika dari Kupang, Flores, Sumba, dan Rote, lahir ribuan anak muda yang bisa mengolah potensi laut, mengembangkan pariwisata budaya, memanfaatkan energi matahari dan angin, serta melahirkan inovasi pangan dari jagung dan daun kelor. Itulah kontribusi nyata SDM NTT bagi Indonesia Emas," tuturnya.

Penulis :
Shila Glorya