Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mendagri Tito Tegaskan Peran Pemda dalam Sukseskan Program Sampah Jadi Listrik

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Mendagri Tito Tegaskan Peran Pemda dalam Sukseskan Program Sampah Jadi Listrik
Foto: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penuntasan TBC di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 29/9/2025 (sumber: Kemendagri)

Pantau - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang dinilai sebagai peluang strategis untuk mengurangi sampah sekaligus menghasilkan energi listrik.

Pemda Diminta Sediakan Lahan Gratis

Tito menekankan bahwa Pemda wajib menyediakan lahan tanpa biaya untuk pembangunan dan operasional PSEL.

"Yang paling utama adalah bagaimana membentuk collection system, mulai dari membuat bak-bak sampah di masyarakat, setelah itu dikoleksi dengan sistem transportasi dibawa sampai dengan TPA," ungkapnya.

Setelah sampah terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Pemda juga harus memastikan ketersediaan lahan bagi alat insinerator sampah.

Selain itu, Pemda diminta melakukan sosialisasi mengenai fungsi alat tersebut agar masyarakat memahami kebijakan yang dijalankan pemerintah.

" Nah, ini adalah opportunity. Kami sampaikan kepada teman-teman kepala daerah opportunity yang diberikan pemerintah untuk diselesaikan," tegas Tito.

Dukungan Aparat Pusat dan Transformasi Strategi

Untuk memperkuat pelaksanaan program PSEL, Tito akan menugaskan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal Zakaria Ali serta Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri Restuardy Daud guna mengawal langsung implementasi kebijakan tersebut.

Keduanya akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk memastikan kesiapan Pemda dalam mendukung program PSEL.

Tito juga menjelaskan bahwa Indonesia kini tengah melakukan transformasi strategi pengelolaan sampah.

Jika sebelumnya strategi lebih banyak berjalan dari hilir ke hulu, kini diarahkan dari hulu ke hilir dengan tujuan menekan volume timbunan sampah di TPA.

"Dengan berbasis hulu (ke hilir) ini sampah berkurang, sampai ke TPA itu sedikit," tambah Tito.

Penulis :
Arian Mesa