
Pantau - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah untuk aktif berkolaborasi dengan investor dalam mengembangkan pengelolaan sampah menjadi energi listrik atau waste to energy (PSEL).
PSEL Jadi Terobosan Strategis
" PSEL adalah terobosan strategis. Kolaborasi pemda, investor, dan pemerintah pusat menjadi kunci suksesnya, sekaligus mendukung kemandirian energi nasional," ungkap Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia menegaskan keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah, investor, serta dukungan teknis dari Kementerian Dalam Negeri.
Pemda memiliki tanggung jawab menyediakan lahan, memastikan infrastruktur dasar seperti jalan, air, dan listrik, serta menjamin pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari untuk operasional PSEL.
Sementara itu, investor bertanggung jawab membangun dan mengelola fasilitas insinerator dengan mekanisme kerja sama yang dapat memitigasi risiko, termasuk kekurangan pasokan sampah atau kondisi darurat seperti bencana alam.
Skema kerja sama ini dirancang agar aset PSEL tidak terbengkalai dan program tetap berkelanjutan.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Kemendagri berperan mengawal implementasi di lapangan dengan memastikan pemda menyiapkan lahan dan infrastruktur sesuai standar, sekaligus mendukung koordinasi antardaerah, terutama untuk proyek PSEL dengan sistem aglomerasi.
Saat ini terdapat 33 titik lokasi prioritas yang telah diidentifikasi untuk pembangunan PSEL, termasuk 10 daerah yang masuk prioritas utama.
Program ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga menghasilkan energi terbarukan yang langsung diserap PLN.
Untuk meringankan beban pemda, pemerintah menghapus sistem tipping fee.
Selain itu, program PSEL diperkirakan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan menghadirkan lapangan kerja baru, mulai dari pengumpulan sampah, transportasi, pengolahan, hingga distribusi energi.
"Teknologi insinerator PSEL mampu mengurangi volume sampah hingga 90 persen sehingga TPA tidak cepat penuh dan kota menjadi lebih bersih," kata Tito.
Dengan pengelolaan berbasis data, pemda dan investor dapat memastikan volume sampah terpenuhi secara konsisten guna mendukung produksi energi yang optimal.
Tito menekankan, keberhasilan PSEL akan menjadi model nasional pengelolaan sampah berkelanjutan.
Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemda, dan investor diharapkan tidak hanya memperkuat kemandirian energi terbarukan, tetapi juga menjamin manfaat program bagi seluruh lapisan masyarakat.
- Penulis :
- Leon Weldrick