Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PLN Hadirkan Listrik ke 503 Sekolah di Wilayah 3T, Dorong Digitalisasi Pendidikan Lewat Teknologi SuperSUN

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PLN Hadirkan Listrik ke 503 Sekolah di Wilayah 3T, Dorong Digitalisasi Pendidikan Lewat Teknologi SuperSUN
Foto: (Sumber: Petugas PLN tengah memasang panel surya di SDK 014 Sokbok, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sebanyak 25 sekolah di Kabupaten Mamasa telah menikmati listrik dari SuperSUN, dan 57 sekolah lainnya juga merasakan listrik dari perluasan jaringan PLN. (ANTARA/HO-PLN).)

Pantau - PT PLN (Persero) memperluas akses listrik ke sekolah-sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sebagai bagian dari komitmen menghadirkan energi berkeadilan sekaligus mendorong pemerataan pembangunan dan digitalisasi pendidikan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk keseriusan PLN dalam mendukung transformasi pendidikan di seluruh pelosok negeri.

"Kami ingin setiap anak Indonesia, di manapun ia berada, berhak mendapatkan kesempatan belajar dengan terang yang sama," ungkapnya.

SuperSUN Hadirkan Terang di Sekolah Pelosok

Menurut Darmawan, kehadiran listrik bukan sekadar soal penerangan, namun menjadi pintu masuk bagi transformasi sektor pendidikan, pemerataan pembangunan, dan percepatan transisi energi nasional.

"Kehadiran listrik di sekolah-sekolah pelosok bukan hanya soal menyalakan lampu, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi pendidikan, pemerataan pembangunan, dan percepatan transisi energi nasional," ia menegaskan.

Program listrik desa (lisdes) yang dijalankan PLN telah membawa manfaat nyata bagi ratusan siswa di daerah seperti Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Kini, sebanyak 82 sekolah di wilayah 3T tersebut telah menikmati pembelajaran digital berkat tersedianya akses listrik.

Dari jumlah itu, 25 sekolah menggunakan listrik dari teknologi SuperSUN, sedangkan 57 sekolah lainnya dialiri listrik dari perluasan jaringan PLN.

SuperSUN merupakan inovasi energi bersih dalam negeri yang menggabungkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS).

Teknologi ini dirancang khusus untuk menyuplai listrik ke daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menjelaskan bahwa SuperSUN merupakan bagian dari transformasi PLN dalam mendukung elektrifikasi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

"Melalui program listrik SuperSUN, sekolah-sekolah yang sebelumnya tidak teraliri listrik kini dapat merasakan manfaat terang dan akses teknologi digital bagi kegiatan belajar mengajar. Kehadiran listrik ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok nusantara," ungkapnya.

Dampak Positif bagi Pendidikan dan Ekonomi Lokal

Hingga September 2025, telah terpasang 1.500 unit SuperSUN di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar.

Pemasangan unit-unit ini telah memberikan dampak positif yang signifikan, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Secara keseluruhan, sebanyak 503 sekolah di wilayah 3T kini telah mendapatkan akses listrik yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung secara lebih modern dan inklusif.

PLN menegaskan bahwa inisiatif ini akan terus diperluas demi menciptakan pemerataan akses pendidikan berbasis teknologi di seluruh penjuru negeri.

Penulis :
Aditya Yohan