Tampilan mobile
FLOII Event 2025
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kerja Sama KP2MI dan ESDM Percepat Pelatihan Vokasi Energi bagi Calon Pekerja Migran

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Kerja Sama KP2MI dan ESDM Percepat Pelatihan Vokasi Energi bagi Calon Pekerja Migran
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri P2MI Mukhtarudin berfoto usai menandatangani MoU kerja sama pelatihan vokasi sektor energi di Kementerian KP2MI di Jakarta 8/10/2025 (smber: ANTARA/Katriana)

Pantau - Dua kementerian, yakni Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjalin kerja sama strategis untuk mempercepat realisasi pelatihan vokasi di sektor energi bagi calon pekerja migran.

Penyelarasan Program dan Ruang Lingkup Kerja Sama

Menteri P2MI Mukhtarudin menjelaskan bahwa program ini masih berada dalam tahap proses dengan fokus pada penyelarasan pelatihan antara KP2MI dan Kementerian ESDM.

Ia menyebutkan bahwa ruang lingkup nota kesepahaman (MoU) mencakup pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan vokasi di bidang energi dan sumber daya mineral, pemberdayaan sosial dan ekonomi bagi pekerja migran, serta penyebarluasan informasi terkait penempatan, perlindungan, dan peluang kerja di luar negeri pada sektor tersebut.

Kerja sama ini melibatkan tujuh satuan kerja di bawah Kementerian ESDM, terdiri dari lima Pusat Pengembangan SDM (PPSDM) dan dua politeknik yang akan berperan langsung dalam pelaksanaan pelatihan.

Mukhtarudin berharap langkah ini mampu memperkuat sinergi antar kementerian serta meningkatkan potensi pekerja Indonesia agar mampu bersaing di pasar kerja internasional, terutama di wilayah Timur Tengah, Afrika, Rusia, dan Asia Tengah.

Dukungan ESDM untuk Peningkatan Keterampilan Migran

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan dukungan penuh terhadap upaya KP2MI dalam meningkatkan keterampilan calon pekerja migran melalui pelatihan vokasi.

“Kita dari Kementerian ESDM akan men-support apa yang bisa kita lakukan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa salah satu tantangan besar Indonesia saat ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Menurut Bahlil, pekerjaan di luar negeri menuntut pekerja migran memiliki keterampilan khusus, sehingga pelatihan vokasi menjadi langkah penting dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja.

“ESDM kebetulan punya beberapa sekolah-sekolah vokasi yang bisa dimaksimalkan,” ia menegaskan.

Melalui sinergi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lebih banyak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi kebutuhan industri global, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral.

Penulis :
Leon Weldrick