
Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat telah menerima sebanyak 38.640 pengaduan konsumen melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) selama periode 1 Januari hingga 29 September 2025.
Pengumuman ini disampaikan oleh Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, dalam sesi diskusi bersama media usai acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang digelar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada hari Minggu.
“APPK ini adalah satu sistem yang terintegrasi antara OJK dengan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dan dengan konsumen. Artinya, ketika konsumen melakukan komplain kepada PUJK melalui sistem APPK, maka OJK akan memantau dalam 10 hari kerja, si PUJK tersebut harus memberikan respons dan penyelesaian atas apa yang diadukan,” ungkapnya.
Sektor Perbankan dan Fintech Dominasi Jumlah Aduan
Dari total pengaduan yang masuk, sektor perbankan menjadi yang paling banyak dilaporkan dengan porsi 38,3 persen.
Disusul oleh sektor financial technology (fintech) sebesar 37,09 persen, perusahaan pembiayaan 19,94 persen, perusahaan asuransi 3,14 persen, dan sektor lainnya 1,52 persen.
OJK menyebutkan telah menyelesaikan sebanyak 35.936 pengaduan atau sekitar 93 persen dari total laporan yang diterima.
Sementara itu, sebanyak 2.704 pengaduan masih dalam proses penyelesaian.
Untuk pengaduan yang mengandung indikasi pelanggaran, OJK telah menyelesaikan 371 dari total 541 kasus.
Perilaku Penagihan Jadi Keluhan Terbanyak
Lima isu utama yang paling sering dikeluhkan oleh konsumen antara lain adalah perilaku petugas penagihan dengan 11.912 pengaduan.
Kemudian Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sebanyak 5.443 pengaduan, kasus penipuan sebanyak 4.226, kesulitan klaim sebanyak 1.208, serta kegagalan atau keterlambatan transaksi sebanyak 1.185 pengaduan.
Dari sisi sebaran geografis, Pulau Jawa menyumbang jumlah pengaduan terbesar dengan total 26.841 laporan.
Disusul oleh wilayah Sumatera sebanyak 6.068 pengaduan, Sulawesi 2.528 pengaduan, Kalimantan 1.299 pengaduan, Bali 1.486 pengaduan, dan Papua sebanyak 305 pengaduan.
- Penulis :
- Arian Mesa