billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indeks Literasi Kalimantan Tengah Naik Jadi 72,94, Tunjukkan Tren Positif Pembangunan Literasi Masyarakat

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indeks Literasi Kalimantan Tengah Naik Jadi 72,94, Tunjukkan Tren Positif Pembangunan Literasi Masyarakat
Foto: (Sumber: Kepala Disarpustaka Kalteng Adiah Chandra. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat.)

Pantau - Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun 2025 mencapai skor 72,94 atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 68,64.

Literasi Masyarakat Kalteng Terus Meningkat

Kepala Disarpustaka Kalteng, Adiah Chandra, menyampaikan hal tersebut di Palangka Raya pada hari Selasa.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan skor IPLM ini menunjukkan kemajuan nyata pembangunan literasi masyarakat di Kalimantan Tengah dari tahun ke tahun.

“Capaian ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat mampu mendorong peningkatan budaya literasi di Kalimantan Tengah,” ungkap Adiah.

IPLM sendiri merupakan data yang menggambarkan tingkat pembangunan literasi masyarakat.

Data tersebut diperoleh dari unsur pembangun literasi masyarakat (UPLM) yang bersumber dari data sekunder dan aspek masyarakat (AM).

Tujuan pengukuran IPLM adalah mendukung pembinaan dan pengembangan perpustakaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat guna meningkatkan literasi masyarakat.

Kabupaten dengan Capaian Tertinggi

Beberapa kabupaten/kota di Kalteng berhasil mencatat skor dengan kategori tinggi.

Kabupaten Barito Selatan memperoleh skor 88,57, Kabupaten Lamandau 87,76, dan Kabupaten Sukamara 85,46.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa program literasi di daerah-daerah tersebut berjalan efektif dengan dukungan kuat dari pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat.

Adiah menjelaskan bahwa hasil pengukuran IPLM menjadi acuan penting bagi pemerintah dalam menentukan arah kebijakan pengembangan literasi, peningkatan minat baca, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Selain itu, indeks ini juga berfungsi sebagai instrumen evaluasi bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk menilai sejauh mana literasi masyarakat berkembang, baik dari sisi akses informasi, kemampuan membaca, maupun partisipasi dalam kegiatan literasi.

 

Penulis :
Ahmad Yusuf