
Pantau - Upaya pelestarian macan tutul salju terus dilakukan secara intensif di Cagar Alam Gunung Helan, Wilayah Otonomi Ningxia Hui, China barat laut, dengan menggabungkan pendekatan ilmiah dan teknologi mutakhir.
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Ningxia memperkuat perlindungan terhadap spesies ini dengan mendirikan pusat konservasi dan penelitian khusus.
Program konservasi ini tidak hanya melibatkan penyelamatan, tetapi juga mencakup pemindahan aman, pelatihan adaptasi, pelepasliaran ke alam, serta pemantauan berkelanjutan.
Teknologi Satelit dan Kamera Inframerah untuk Pantau Perilaku
Teknologi berperan besar dalam mendukung upaya konservasi, seperti penggunaan kalung pelacak satelit dan kamera inframerah.
Dengan teknologi ini, para peneliti dapat memantau kesehatan dan pergerakan macan tutul salju secara presisi tanpa mengganggu habitat alami mereka.
Semua individu macan tutul salju yang telah dilepasliarkan dilaporkan dalam kondisi sehat dan aktif.
Foto udara pada 24 Oktober 2025 memperlihatkan dua ekor macan tutul salju tengah menjalani pelatihan adaptif di pusat konservasi.
Selain itu, para peneliti juga melakukan pengumpulan kotoran untuk analisis laboratorium guna memahami kondisi kesehatan dan pola makan spesies tersebut.
Langkah lain yang dilakukan adalah desinfeksi rutin oleh staf sebagai bagian dari standar kebersihan dan kesehatan hewan di pusat konservasi.
Hasil Positif dari Pendekatan Terpadu
Program konservasi ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data, ilmiah, dan terintegrasi mampu memberikan hasil positif dalam pelestarian spesies langka dan terancam punah seperti macan tutul salju.
Cagar Alam Gunung Helan kini menjadi contoh praktik konservasi berbasis teknologi yang efektif dan berkelanjutan di wilayah Asia.
- Penulis :
- Aditya Yohan









