
Pantau - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai langkah antisipatif menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi dalam waktu dekat.
Komitmen Pemerintah Daerah Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem
"Pemkab Aceh Besar siaga darurat terhadap bencana hidrometeorologi. Hal ini sekaligus untuk antisipasi terhadap peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Aceh beberapa waktu lalu," ungkap Wakil Bupati Aceh Besar Syukri A Jalil dalam rapat koordinasi di Jantho, Selasa, 28 Oktober 2025.
Syukri menyatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen dan bersiaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat berdampak luas pada masyarakat.
Rapat koordinasi tersebut digelar dalam rangka menyambut musim hujan, sekaligus menyusun strategi dan kolaborasi lintas sektor untuk meminimalisir risiko bencana di wilayah Aceh Besar.
"Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi," ia menjelaskan, seraya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan dan pencegahan bencana.
BMKG dan BPBD: Potensi Ancaman Serius, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG Stasiun Klimatologi Aceh sebelumnya telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh pemerintah daerah di Aceh untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun 2025–2026.
Bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi antara lain banjir, tanah longsor, hujan deras, angin puting beliung, dan petir.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, menambahkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem dapat memicu beragam bencana yang berbahaya.
"Daerah rawan bencana di Aceh Besar meliputi hampir semua kecamatan, khususnya Mesjid Raya, Leupueng, Kuta Malaka, Blang Bintang, Montasik, dan Darussalam," ungkapnya.
Wilayah tersebut belakangan ini sudah mengalami kejadian seperti pohon tumbang, angin puting beliung, dan banjir.
BPBD Aceh Besar mengajak masyarakat agar tetap tenang, namun waspada, serta selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
Ridwan juga mengimbau agar masyarakat segera melapor ke Posko BPBD apabila menemukan potensi bahaya atau memerlukan bantuan penanganan darurat.
- Penulis :
- Arian Mesa










