billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi V DPR Soroti Lambatnya Perkembangan Batam, Desak Pemerintah Optimalkan Potensi Kawasan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Komisi V DPR Soroti Lambatnya Perkembangan Batam, Desak Pemerintah Optimalkan Potensi Kawasan
Foto: (Sumber: Ketua Komisi V DPR RI Lasarus .)

Pantau - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menilai perkembangan kawasan Batam masih berjalan lambat dan belum mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura, meskipun memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional.

Penilaian tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kepulauan Riau pada Rabu, 29 Oktober 2025, dalam rangka meninjau perkembangan kawasan Batam–Bintan dan sejumlah proyek strategis nasional di wilayah tersebut.

“Komisi V melihat kenapa BP Batam ini perkembangannya lamban, sementara Singapura begitu cepat maju. Dari sisi finansial, Indonesia mampu. Tapi dari sisi kemauan politik, saya kira kita yang lemah,” tegas Lasarus.

Batam Miliki Peluang Besar, Tapi Terkendala Koordinasi dan Regulasi

Lasarus, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan dan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Barat II, menyoroti lemahnya kemauan politik dan koordinasi antarinstansi sebagai faktor utama yang membuat potensi Batam belum tergarap secara maksimal.

Menurutnya, Batam memiliki posisi strategis dan peluang besar untuk menjadi pesaing kuat Singapura, khususnya dalam sektor logistik dan perdagangan internasional.

“Ada sekitar 15 juta TEUs peti kemas yang tidak tertampung di Singapura. Kita baru menampung sekitar 700 ribu TEUs. Ini peluang besar yang harus kita tangkap agar Indonesia, khususnya Batam, bisa mengambil peran strategis dalam perdagangan global,” jelasnya.

Ia menyatakan bahwa dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan semangat nasionalisme, Batam bisa menjadi salah satu pemain utama dalam jalur pelayaran internasional.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menekankan pentingnya sinkronisasi regulasi antara Batam dan Bintan untuk menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi.

“Batam dan Bintan harus menjadi pusat pertumbuhan yang memberikan efek domino bagi daerah lain. Maka aturan seperti peraturan pemerintah perlu disesuaikan agar dua wilayah ini bisa saling mendukung dalam satu kawasan perdagangan bebas,” ujarnya.

BP Batam Siap Jadikan Kawasan Sebagai Role Model Investasi Nasional

Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menyampaikan komitmen untuk mempercepat pertumbuhan kawasan dengan menjadikan Batam sebagai role model investasi nasional.

“Kita bersama Gubernur Kepri akan menjadikan Batam sebagai role model pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Dengan berkembangnya Batam, pulau-pulau di sekitarnya akan ikut tumbuh dan mewujudkan arahan Presiden menjadikan Kepri pusat pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Kepulauan Riau ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara DPR, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.

Tujuannya adalah untuk mengakselerasi pembangunan kawasan Batam–Bintan dan menjadikan Kepulauan Riau sebagai gerbang ekonomi global Indonesia di kawasan barat.


 

Penulis :
Aditya Yohan