Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dokumen P4G Indonesia Vision 2027–2032 Diterima Bappenas, Perkuat Langkah Menuju Ekonomi Hijau dan Net Zero Emission

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Dokumen P4G Indonesia Vision 2027–2032 Diterima Bappenas, Perkuat Langkah Menuju Ekonomi Hijau dan Net Zero Emission
Foto: (Sumber: Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo A. A. Teguh Sambodo (kanan) saat menerima dokumen Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) Indonesia Growth Vision 2027-2032 di Jakarta, Rabu (22/10/2025). ANTARA/HO- (Bappenas).)

Pantau - Kementerian PPN/Bappenas secara resmi menerima dokumen Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) Indonesia Growth Vision 2027–2032 yang menjadi panduan strategis dalam mendorong inovasi menuju pembangunan rendah karbon dan bioekonomi.

Dokumen tersebut disusun selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Isi dokumen juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan komitmen internasional dalam Perjanjian Paris.

“Agenda ini sejalan dengan misi P4G yang mendorong kolaborasi global dalam pertumbuhan hijau dan TPB/SDGs. Rencana ini menekankan pentingnya kemitraan lintas sektor dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan,” ungkap perwakilan Bappenas dalam acara penyerahan dokumen.

Fokus Inovasi Iklim dan Investasi Hijau dalam Lima Tahun ke Depan

Penyerahan dokumen ini menjadi tonggak penting dalam langkah Indonesia menuju ekonomi rendah karbon yang mengandalkan inovasi dan keberlanjutan.

Dokumen tersebut mencakup kerangka kerja menyeluruh yang akan menjadi panduan dalam pembangunan prioritas strategis Indonesia hingga tahun 2032.

Fokus utamanya meliputi inovasi iklim, investasi hijau, serta pertumbuhan berkelanjutan yang adil dan inklusif.

Selain itu, isi dokumen juga membahas ekosistem startup di Indonesia, kerangka regulasi yang berlaku, serta strategi pengembangan baik di tingkat nasional maupun global.

Fase ketiga P4G yang mencakup penggalangan dana dan implementasi juga dijelaskan secara komprehensif.

Inovasi Butuh Ekosistem dan Kepemimpinan Visi Publik

Direktur Eksekutif P4G Robyn McGuckin menegaskan pentingnya ekosistem dalam mendukung keberhasilan inovasi.

“Inovasi tidak terjadi secara terpisah, melainkan berkembang dalam ekosistem. Ketika sektor publik memimpin dengan visi, maka investasi, kemitraan, dan inovasi mengikuti. Fase P4G berikutnya ini akan dibangun di atas keberhasilan Indonesia dalam menyelaraskan kebijakan, investasi, dan inovasi untuk memajukan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Direktur Bappenas Teguh Sambodo menambahkan harapannya agar dokumen ini dapat menjadi pemicu lahirnya inovasi iklim dan pertumbuhan hijau demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Adanya fondasi transformasi yang kuat dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, Indonesia siap untuk mencapai target Net Zero Emission sekaligus memastikan pembangunan yang adil dan berkelanjutan melalui pilar Trisula Pembangunan yang berfokus pada penurunan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf