
Pantau - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, melakukan pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Aceh Besar, pada Sabtu, 1 November 2025, untuk membahas implementasi kerja sama multisektor antara Aceh dan Rusia.
Bahas Energi, Pendidikan, dan Pertanian
Tgk Malik Mahmud Al Haythar menyampaikan bahwa kerja sama dengan Rusia diharapkan membuka jalan bagi transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang.
"Kerja sama dengan Rusia dapat membuka jalan bagi transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas di berbagai sektor," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya memperkuat hubungan internasional Aceh dengan negara-negara sahabat, terutama yang memiliki pengalaman dalam pengembangan teknologi dan sumber daya manusia.
"Aceh terbuka untuk kerja sama yang membawa manfaat bagi rakyat, terutama dalam pembangunan energi terbarukan, peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan sektor pertanian dan perkebunan," ia mengungkapkan.
Duta Besar Rusia, Sergei Tolchenov, menyatakan bahwa hubungan Aceh dan Rusia, khususnya dengan Republik Tatarstan dan Kota Kazan, telah terjalin cukup baik.
"Kami ingin melanjutkan kolaborasi ini dan menjadikannya lebih konkret, melalui program bersama, proyek bersama, atau bentuk kerja sama lain yang saling menguntungkan," kata Tolchenov.
Peluang Studi dan Investasi Rusia di Aceh
Tolchenov juga membuka peluang pendidikan bagi pelajar Aceh yang ingin melanjutkan studi ke Rusia.
Sebaliknya, ia berharap perusahaan-perusahaan Rusia dapat berinvestasi di Aceh, dengan mempertimbangkan potensi sumber daya alam dan posisi strategis Aceh di jalur perdagangan internasional, yakni Selat Malaka.
"Banyak potensi di Aceh yang dapat dikerjasamakan, khususnya pada bidang energi, transportasi, pertanian, dan pendidikan," tegasnya.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari hubungan jangka panjang antara Aceh dan Rusia.
Pada tahun 2022, Wali Nanggroe menjajaki kerja sama dengan Republik Tatarstan, wilayah federasi Rusia yang dikenal maju di bidang teknologi dan pendidikan.
Dalam kunjungannya ke Kota Kazan, Tatarstan, Wali Nanggroe bertemu dengan pejabat Kementerian Pendidikan Tatarstan untuk membahas pengiriman pelajar Aceh ke Rusia serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor energi dan pengelolaan sumber daya alam.
Pada pertengahan 2024, sejumlah perguruan tinggi di Aceh menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Kazan State Power Engineering University (KSPEU).
Kerja sama tersebut mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, serta transfer teknologi di sektor energi dan teknik.
Menjelang tahun 2025, Aceh terus mempromosikan potensi investasinya kepada pihak Rusia dalam berbagai forum ekonomi internasional.
Sektor yang ditawarkan meliputi pertanian, energi terbarukan, logistik, dan pariwisata halal.
"Seluruh rangkaian itu memperlihatkan arah diplomasi Aceh yang konsisten membangun jejaring global berbasis pendidikan, teknologi, dan investasi," pungkas Zulfikar Idris.
- Penulis :
- Shila Glorya








