
Pantau - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh jajaran Kementerian Pertanian untuk terus berjuang mewujudkan kedaulatan pangan nasional sebagai bentuk nyata pengabdian kepada bangsa dan kelanjutan semangat kepahlawanan.
Semangat Kepahlawanan dalam Kedaulatan Pangan
Dalam momen peringatan Hari Pahlawan, Amran menegaskan bahwa perjuangan masa kini dilakukan dengan ilmu, empati, dan pengabdian, bukan dengan senjata.
"Hari ini kita mengenang pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan. Tapi perjuangan belum selesai. Kini perjuangan itu kita lanjutkan dengan ilmu, empati dan pengabdian. Dan para pejuang itu adalah Anda semua, pahlawan pangan Indonesia," ungkapnya.
Ia meminta seluruh pegawai Kementerian Pertanian untuk tetap kompak, solid, dan fokus pada misi menjadikan Indonesia berdaulat pangan.
Amran menyebut kebijakan penghentian impor beras dan jagung telah mengubah peta kepentingan, yang menimbulkan resistensi dari pihak-pihak yang sebelumnya diuntungkan.
"Jangan bela pribadi saya. Bela Kementerian Pertanian dan petani Indonesia. Itulah perjuangan sejati. Banyak yang tidak senang kalau Indonesia berdaulat pangan, tapi kita harus sabar dan terus bekerja. Ini semua demi Merah Putih," ujarnya.
Menurutnya, semangat kepahlawanan tidak hanya hadir di medan perang, melainkan juga dari kerja keras petani, penyuluh, dan aparatur pertanian yang terus menjaga ketahanan pangan nasional.
Ia menggarisbawahi pengorbanan para petugas lapangan yang bekerja tanpa mengenal waktu, bahkan sampai mengalami kecelakaan atau sakit dalam menjalankan tugasnya.
"Mereka jatuh karena berjuang untuk swasembada. Mereka adalah pahlawan pangan kita. Biaya perawatan mereka akan kami tanggung, bukan sebagai Menteri, tapi sebagai sesama pejuang Merah Putih," ia mengungkapkan.
Capaian Kementan dan Komitmen Reformasi
Amran juga mengapresiasi seluruh pegawai Kementan atas capaian luar biasa dalam satu tahun terakhir, termasuk meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDB yang kini mencatat rekor tertinggi dalam sejarah.
Ia menyebut Indonesia berada di ambang deklarasi swasembada beras sebagai hasil kerja keras kolektif.
"Insya Allah, dalam waktu dekat Indonesia bisa mendeklarasikan swasembada pangan. Ini bukan keberhasilan saya, tapi keberhasilan Anda semua. Anda adalah pahlawan-pahlawan pangan yang membuat bangsa ini berdaulat," tuturnya.
Selain itu, Kementan berhasil meningkatkan status laporan keuangan dari WDP menjadi WTP oleh BPK, memperoleh nilai tinggi reformasi birokrasi dari Kemenpan RB, serta mendapatkan pengakuan dari KPK atas komitmennya terhadap integritas dan pemberantasan korupsi.
Amran mengingatkan pentingnya meritokrasi dalam pengelolaan SDM, serta perlunya ruang yang adil bagi aspirasi dan laporan pegawai.
"Saya ingin yang berprestasi diapresiasi, yang salah diperbaiki. Kalau ada yang merasa terzolimi, laporkan langsung. Kita ingin Kementan menjadi rumah yang adil bagi semua," tegasnya.
Ia menekankan bahwa perjuangan pahlawan masa kini adalah bekerja, melayani, dan memberi manfaat bagi bangsa.
"Pahlawanku, teladanku. Kita lanjutkan perjuangan dengan kerja keras, keikhlasan dan cinta tanah air. Kedaulatan pangan adalah bentuk pengabdian tertinggi bagi Indonesia," pungkasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya







