Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Layanan Kesehatan dan Eazy Paspor di Perbatasan, 181 Warga Timor Tengah Utara Terlayani

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Layanan Kesehatan dan Eazy Paspor di Perbatasan, 181 Warga Timor Tengah Utara Terlayani
Foto: Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra dan Bupati TTU memantau pelayanan kesehatan gratis dan pelayanan easy paspor di TTU (sumber: Imigrasi Atambua)

Pantau - Sebanyak 181 warga Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, menerima pelayanan kesehatan gratis dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua.

Pelayanan Imigrasi Inklusif untuk Warga Perbatasan

Kepala Kantor Imigrasi Atambua, Putu Agus Eka Putra, menyatakan bahwa pelayanan ini merupakan bagian dari komitmen menghadirkan pelayanan yang humanis dan berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat, termasuk di wilayah perbatasan.

"Negara harus hadir untuk memastikan setiap warga memiliki akses yang sama terhadap dokumen perjalanan yang sah," ungkapnya.

Selain pemeriksaan kesehatan gratis, Kantor Imigrasi Atambua juga menyediakan layanan Eazy Paspor non-elektronik untuk mempermudah warga perbatasan dalam memperoleh dokumen perjalanan.

Layanan ini telah mendapat persetujuan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT dan ditujukan bagi masyarakat yang belum mampu membayar tarif PNBP paspor elektronik.

Pelayanan Eazy Paspor ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat perbatasan serta upaya mitigasi perlintasan ilegal menjelang libur akhir tahun di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste.

Melalui penguatan pelayanan dan pengawasan, diharapkan masyarakat terdorong untuk memiliki dokumen perjalanan yang sah sehingga keamanan dan ketertiban di daerah perbatasan dapat terjaga.

Apresiasi Pemerintah Daerah dan Dukungan Kanwil Imigrasi

Bupati Timor Tengah Utara, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan layanan imigrasi tersebut.

"Layanan ini sangat membantu masyarakat yang sebelumnya harus menempuh perjalanan sejauh 80 kilometer ke Kantor Imigrasi Atambua untuk membuat paspor," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya masyarakat tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal.

Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan gratis sangat membantu warga di daerah perbatasan.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, Arvin Gumilang, menyatakan bahwa Eazy Paspor merupakan bentuk nyata transformasi pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat di lapangan.

"Kanwil akan terus mendukung inisiatif yang membuat layanan imigrasi semakin inklusif dan mudah dijangkau," ujarnya.

Dari 181 warga yang menerima layanan kesehatan gratis, sebanyak 88 merupakan laki-laki dan 93 perempuan.

Penulis :
Leon Weldrick