
Pantau - Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi kaum intoleran di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Kemah Bakti Kerukunan Umat Beragama di Lapangan Balai Latihan Kerja Nanga Bulik pada Jumat siang, 14 November.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lamandau bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Lamandau.
Rizky dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara berkemah.
"Kemah bakti ini hendaknya bukan semata soal berkemah tetapi tetapi disinilah awal kita mewujudkan toleransi yang sesungguhnya, disinilah wujud kebersamaan saling menghormati, saling pengertian dan saling bekerjasama," ungkapnya.
Miniatur Keberagaman Indonesia
Ia menambahkan bahwa Lamandau adalah miniatur dari keberagaman Indonesia dan masyarakat harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.
Rizky menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Ia juga menekankan bahwa sikap intoleran tidak dapat dibenarkan dan tidak akan diberi tempat di Kabupaten Lamandau.
Ketua FKUB Kabupaten Lamandau, H. Yusuf Muhammad Nur melaporkan bahwa kegiatan kemah bakti ini berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 November.
Kegiatan diikuti oleh sekitar 160 peserta yang berasal dari sepuluh SMA dan SMK se-Kabupaten Lamandau.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta mengikuti sejumlah agenda seperti bakti sosial, sarasehan, serta diskusi bertema bela negara, kepemimpinan, keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta moderasi beragama.
Pembukaan kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, wakil ketua DPRD Lamandau, pejabat pemerintah daerah, serta pimpinan lintas organisasi keagamaan seperti MUI, NU, Muhammadiyah, Forum Antar Gereja, dan perwakilan berbagai agama lainnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick








