
Pantau - Pemerintah Indonesia akan membangun pabrik pakan ternak dengan anggaran mencapai Rp20 triliun sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperkuat sektor peternakan dan melindungi 3,7 juta peternak rakyat di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa pembangunan ini dilakukan untuk menekan biaya produksi dan menjaga stabilitas harga pakan, vaksin, serta obat-obatan bagi para peternak.
Langkah Strategis Lindungi Peternak Kecil
Pembangunan pabrik pakan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari 12 titik di berbagai daerah, dan akan dilanjutkan dengan pembangunan 18 pabrik tambahan pada tahap kedua.
"Jadi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil, untuk mendukung peternak-peternak kecil," ungkap Amran.
Menurutnya, pabrik pakan ini tidak hanya akan menjaga stabilitas harga di tingkat peternak agar tetap menguntungkan, tetapi juga menjamin harga di tingkat konsumen tetap stabil dan terjangkau.
Seluruh proses pembangunan dan operasional pabrik pakan akan dijalankan dalam ekosistem terintegrasi, mulai dari produksi pakan, day old chick (DOC), vaksin, hingga pengolahan hasil peternakan.
Integrasi dengan Peran BUMN dan Jaminan Pasar
Dalam sistem ekosistem ini, peternak kecil akan mendapatkan akses untuk membeli pakan dan bibit dengan harga yang wajar, sementara BUMN akan berperan sebagai off taker atau penyerap hasil produksi dari para peternak.
Peran BUMN ini disebut akan serupa dengan peran Bulog dalam sektor perberasan, yang bertugas menjaga kestabilan harga dan menyerap hasil produksi masyarakat.
"Dengan pola tersebut, pemerintah berharap peternak kecil tidak lagi merugi karena memiliki kepastian pasar dan harga, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional berbasis protein hewani," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Leon Weldrick








