
Pantau - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid menyoroti meningkatnya potensi bencana alam pada akhir tahun, termasuk tanah longsor di Cilacap dan meningkatnya aktivitas Gunung Semeru yang kini berstatus Awas.
DPR Desak Penguatan Koordinasi dan Solidaritas Antardaerah
Wachid menegaskan perlunya penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui BNPB dan BPBD agar penanganan bencana dapat dilakukan lebih cepat.
"Kami berharap penanggulangan bencana nasional segera turun menggerakkan BPBD yang ada di daerah," ungkapnya.
Ia mendorong kabupaten dan kota yang tidak terdampak bencana untuk berkolaborasi mengirim relawan guna membantu percepatan penanganan.
Wachid menilai solidaritas antardaerah menjadi kunci penting untuk membantu korban dan meminimalkan dampak bencana.
Mitigasi Jangka Panjang dan Rangkaian Bencana di Akhir Tahun
Wachid menekankan pentingnya mitigasi jangka panjang terutama di wilayah rawan banjir dan longsor.
"Kesiapan para penduduk untuk daerah-daerah seperti longsor, seperti banjir, ini perlu untuk diadakan sosialisasi, persiapan-persiapan yang perlu disiapkan bila mana terjadi ada satu bencana," ujarnya.
Tanah longsor dilaporkan terjadi di Dusun Tarukan dan Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11/2025) pukul 21.00 WIB.
Longsor mengakibatkan 20 orang meninggal dunia, 3 warga masih dicari, dan puluhan rumah tertimbun.
BPBD mencatat 15 rumah roboh, 16 rumah terancam, total 229 warga terdampak, dan 1.069 jiwa mengungsi.
Sementara itu, aktivitas Gunung Semeru meningkat dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) pada Rabu (19/11) pukul 17.00 WIB.
Pusdalops BNPB memantau potensi dampak erupsi dan kemungkinan pengungsian warga di sekitar kawasan terdampak.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto memerintahkan jajaran untuk merespons seluruh dampak erupsi, termasuk korban, kerusakan, dan kebutuhan pengungsian.
Tiga desa di Kabupaten Lumajang terdampak erupsi, yakni Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.
BPBD bersama unsur terkait telah mengevakuasi warga, dan sebanyak 300 orang mengungsi sementara di dua lokasi.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







