
Pantau - Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad, meminta pemerintah untuk segera melakukan pemetaan terhadap kondisi guru dan siswa yang terdampak banjir di Aceh dan sebagian wilayah Sumatera, sebelum fokus pada kerusakan infrastruktur pendidikan.
"Kondisi guru dan siswa harus dipetakan terlebih dahulu. Kita harus memastikan mereka selamat dan mendapatkan dukungan yang diperlukan. Setelah itu, barulah kita fokus pada kondisi gedung sekolah," ungkapnya di Jakarta pada hari Senin.
Pentingnya Penanganan Guru dan Siswa Terlebih Dahulu
Habib menegaskan bahwa langkah awal yang paling mendesak adalah memastikan kondisi para guru dan siswa telah pulih secara fisik dan mental.
Ia menyoroti pentingnya koordinasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan pemerintah daerah untuk menangani situasi darurat ini secara cepat dan tepat.
Menurutnya, banyak sekolah kemungkinan mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, sehingga perlu dilakukan pembersihan dan perbaikan segera agar proses pembelajaran tidak terganggu dalam jangka panjang.
Ia juga meminta agar pemerintah segera mendirikan tenda-tenda darurat sebagai ruang belajar sementara di wilayah terdampak banjir.
"Anak-anak tetap harus mendapatkan hak pendidikannya. Jika ruang sekolah belum bisa dipakai, tenda darurat harus didirikan secepatnya," ia mengungkapkan.
Komisi X DPR RI, lanjut Habib, akan terus mengawal proses penanganan terhadap guru dan siswa di wilayah terdampak serta mendorong percepatan pemulihan sistem pendidikan.
Pemerintah Catat 1.009 Sekolah Terdampak Banjir
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan komitmen pemerintah dalam melakukan mitigasi dan pemetaan terhadap satuan pendidikan terdampak.
Menurut data yang disampaikan Abdul Mu’ti, jumlah satuan pendidikan yang terdampak banjir di wilayah Sumatera mencapai 1.009 sekolah.
Rinciannya adalah sebagai berikut: Provinsi Aceh sebanyak 310 satuan pendidikan, Provinsi Sumatera Utara sebanyak 385 satuan pendidikan, dan Provinsi Sumatera Barat sebanyak 314 satuan pendidikan.
Mitigasi dan pemulihan dipastikan akan terus dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung meski dalam kondisi darurat.
- Penulis :
- Arian Mesa








