Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tingkatkan Sanitasi, SPPG Bandarsyah Bangun Instalasi Pengolahan Limbah Cair di Natuna

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Tingkatkan Sanitasi, SPPG Bandarsyah Bangun Instalasi Pengolahan Limbah Cair di Natuna
Foto: (Sumber : Proses pembuatan IPAL di SPPG Bandarsyah, Natuna, Kepri pada Desember 2025. ANTARA/Muhamad Nurman.)

Pantau - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bandarsyah di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, tengah membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk meningkatkan sanitasi dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar fasilitas.

Kepala SPPG Bandarsyah, Asih, menyampaikan bahwa proyek pembangunan IPAL tersebut saat ini masih dalam tahap pengerjaan.

IPAL ini dirancang untuk mengolah limbah cair dari aktivitas dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum air limbah dibuang ke lingkungan.

IPAL Diharapkan Cegah Pencemaran dan Jaga Kesehatan Masyarakat

Asih menjelaskan bahwa IPAL berfungsi untuk menyaring dan membersihkan limbah dapur agar air buangan yang dihasilkan lebih aman serta memenuhi standar baku mutu.

Ia menegaskan bahwa keberadaan IPAL akan membantu mencegah pencemaran air, melindungi kesehatan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.

"Sementara ini, limbah cair masih tertampung di septic tank, sedangkan sisa makanan biasanya dibawa pulang oleh relawan yang memiliki hewan ternak sehingga tidak terbuang percuma," ungkapnya.

Sebelum adanya IPAL, SPPG belum memiliki fasilitas pengolahan khusus, sehingga limbah cair hanya dialirkan ke septic tank.

Sementara itu, limbah padat seperti sisa makanan sebagian besar dimanfaatkan oleh relawan atau warga yang memelihara ternak.

Proses Pengurusan SLHS Juga Sedang Berjalan

Selain pembangunan IPAL, SPPG Bandarsyah juga sedang memproses persyaratan untuk memperoleh Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Dokumen ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan dan memastikan seluruh proses pengolahan pangan memenuhi standar kesehatan dan keamanan.

Dengan adanya IPAL dan SLHS, SPPG diharapkan dapat beroperasi lebih optimal dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat Natuna.

Penulis :
Aditya Yohan