Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jembatan Putus Diterjang Banjir, 110 KK di Nagan Raya Aceh Masih Terisolasi

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Jembatan Putus Diterjang Banjir, 110 KK di Nagan Raya Aceh Masih Terisolasi
Foto: (Sumber:Ilustrasi - BPBD Nagan Raya, Aceh mendirikan tenda di kawasan perbukitan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, guna menamping 2.510 jiwa warga yang kehilangan tempat tinggal dan terdampak banjir bandang, Kamis (4/12/2025).)

Pantau - Sebanyak 110 Kepala Keluarga (KK) di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, hingga kini masih terisolasi akibat jembatan rangka baja yang menjadi akses utama mereka putus diterjang banjir bandang.

Akses Terputus, Warga Gunakan Perahu Mesin

Jembatan yang putus memiliki panjang sekitar 120 meter dan lebar 5 hingga 6 meter, sebelumnya menjadi sarana utama transportasi warga desa untuk menuju pusat kecamatan maupun kabupaten.

"Saat ini akses transportasi masyarakat masih terputus, banyak warga terkurung akibat putusnya jembatan," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Nagan Raya, Irfanda Rinaldi, pada Minggu (7/12).

Akibat putusnya jembatan tersebut, warga terpaksa menggunakan perahu mesin untuk beraktivitas ke luar desa.

BPBD Kabupaten Nagan Raya telah menyalurkan bantuan logistik ke lokasi, guna memastikan kebutuhan bahan pokok masyarakat yang terisolasi tetap terpenuhi.

Penyaluran bantuan difokuskan pada distribusi makanan, kebutuhan pokok, dan perlengkapan darurat lainnya.

Dampak Banjir Bandang Rusak Ribuan Rumah

Banjir bandang yang menyebabkan jembatan putus juga berdampak luas di wilayah lain Kabupaten Nagan Raya.

Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mencatat sebanyak 1.807 rumah warga mengalami kerusakan akibat bencana tersebut yang melanda tiga kecamatan, yaitu Beutong Ateuh Banggalang, Darul Makmur, dan Tripa Makmur.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 487 rumah mengalami kerusakan berat, 283 rumah rusak sedang, dan 1.043 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.

Hingga kini, pemerintah daerah masih berada dalam masa tanggap darurat dan terus melakukan penilaian terhadap kebutuhan pembangunan infrastruktur pasca-banjir.

Pendistribusian bantuan ke seluruh titik terdampak bencana terus dilakukan agar masyarakat tidak mengalami kekurangan kebutuhan dasar.

Penulis :
Gerry Eka