
Pantau - Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang posisi artileri Kamboja pada Senin, 8 Desember 2025, sebagai respon terhadap serangan lintas batas yang menewaskan seorang prajurit Thailand dan melukai dua lainnya.
Serangan balasan dilancarkan oleh militer Thailand pada pukul 07:10 pagi terhadap "instalasi pendukung senjata" Kamboja dekat perlintasan Chong An Ma, yang menjadi sumber serangan Kamboja yang sebelumnya menewaskan prajurit Thailand.
Evakuasi Warga Thailand
Pemerintah Thailand telah mengevakuasi 35.623 warga dari empat provinsi perbatasan, yaitu Buriram, Surin, Si Sa Ket, dan Ubon Ratchathani, ke tempat penampungan sementara untuk memastikan keselamatan mereka dari eskalasi lebih lanjut.
Pernyataan Juru Bicara Angkatan Udara Thailand
Juru bicara Angkatan Udara Thailand, Marsekal Udara Jakkrit Thammavichai, menyatakan bahwa serangan udara ini dilakukan untuk merespons ancaman langsung terhadap keamanan Thailand. Thailand hanya menargetkan sasaran militer setelah mendeteksi pergerakan alat utama sistem senjata (alutsista) berat Kamboja dekat perbatasan.
Eskalasi Konfrontasi Bersenjata
Serangan ini merupakan eskalasi dari konfrontasi bersenjata pada Minggu, 7 Desember 2025, yang dimulai ketika pasukan Kamboja mulai menembak di area Phu Pha Lek–Plaen Hin Paet Kon, yang memaksa pasukan Thailand untuk membalas tembakan.
Krisis Perbatasan yang Memanas
Krisis perbatasan ini telah memicu serangan udara dan evakuasi besar-besaran, sementara ketegangan antara Thailand dan Kamboja semakin memanas. Kedua negara kini berusaha untuk menahan eskalasi lebih lanjut dari konfrontasi ini yang telah menimbulkan kekhawatiran internasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







