
Pantau - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, memastikan empat kapal motor penyeberangan siap beroperasi untuk melayani angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Kapal-kapal tersebut akan melayani dua lintasan utama, yaitu rute Jangkar-Madura dan Jangkar-Lombok.
Kepala KSOP Kelas IV Panarukan, Herland Aprilyanto, menjelaskan bahwa seluruh kapal feri dari Pelabuhan Jangkar menuju kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura, maupun ke Lombok, telah melalui pemeriksaan kelaikan atau ramp check.
"Beberapa hari lalu kami telah melakukan pemeriksaan keselamatan pelayaran KMP Trimas Laila saat bersandar di Pelabuhan Jangkar," ungkapnya.
Pemeriksaan Keselamatan dan Kesiapan Kapal
Herland menyampaikan bahwa empat kapal yang akan beroperasi adalah KMP Dharma Kartika, KMP Wicitra Dharma I, dan KMP Munggiyango Hulalo untuk lintas Jangkar-Madura, serta KMP Trimas Laila untuk lintas Jangkar-Lombok.
Tiga kapal yang melayani lintas Jangkar-Madura telah diperiksa oleh tim keselamatan pelayaran KSOP di Madura.
Sementara itu, KMP Trimas Laila diperiksa langsung oleh tim KSOP Kelas IV Panarukan.
Pemeriksaan kapal dilakukan secara menyeluruh oleh marine inspector, mencakup pengecekan kelengkapan dokumen kapal, sertifikat keselamatan, peralatan navigasi, lampu-lampu isyarat, alat pemadam kebakaran, sekoci, dan jaket pelampung.
Selain itu, petugas juga mengecek kondisi mesin dan sistem kelistrikan kapal guna memastikan seluruh fungsi teknis dalam kondisi optimal dan aman untuk berlayar.
Penambahan Personel dan Pengawasan Ketat
Herland menegaskan bahwa KSOP turut melakukan langkah antisipatif terhadap lonjakan penumpang selama musim libur Natal dan Tahun Baru.
"Tugas dan fungsi kami dari KSOP itu melakukan pengawasan, termasuk mengatur muatan kapal. Untuk antisipasi lonjakan penumpang arus mudik libur Natal dan tahun baru, kami lakukan penambahan personel di Pelabuhan Jangkar," ia mengungkapkan.
Penguatan personel ini bertujuan untuk menjaga kelancaran operasional dan memastikan keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas utama selama masa angkutan Nataru.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








