Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KLH Tanam Pohon di Hulu Cisadane untuk Perluas Benteng Hijau dan Tekan Risiko Bencana

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KLH Tanam Pohon di Hulu Cisadane untuk Perluas Benteng Hijau dan Tekan Risiko Bencana
Foto: (Sumber: Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq (kedua kiri) dalam kegiatan penanaman pohon bersama Aliansi BEM se-Bogor Raya dan masyarakat di hulu DAS Cisadane di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/12/2025) ANTARA/HO-)

Pantau -  Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penanaman pohon di hulu Daerah Aliran Sungai Cisadane sebagai upaya menambah kawasan hutan dan membangun benteng hijau guna menekan potensi bencana.

Penanaman pohon dilakukan sebagai respons atas kondisi tutupan hutan di DAS Cisadane yang dinilai masih sangat rendah dan belum mampu menopang fungsi ekologis sungai secara optimal.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa tutupan hutan di DAS Cisadane saat ini masih kurang dari 10 persen.

Luas tutupan hutan di DAS Cisadane hanya sekitar 15.000 hektare dari total luas wilayah mencapai 152.000 hektare.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan, “Tutupan hutan di DAS Cisadane saat ini masih kurang dari 10 persen, hanya sekitar 15.000 hektare dari total luas 152.000 hektare. Inilah alasan mengapa benteng hijau harus segera kita perluas. Ini tanggung jawab kita bersama untuk memastikan fungsi ekologis sungai ini pulih kembali melalui penghijauan masif,”.

Pemerintah menaruh perhatian serius terhadap ancaman abrasi dan degradasi lahan di sepanjang aliran Sungai Cisadane yang terus meningkat.

Aksi penanaman pohon dimulai dari DAS Cisadane sebagai langkah awal pemulihan lingkungan di kawasan hulu.

Menteri Lingkungan Hidup bersama Aliansi BEM se-Bogor Raya dan masyarakat setempat melakukan penanaman 1.000 pohon di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, pada Minggu 21 Desember 2025.

Aksi kolaboratif tersebut bertujuan membangun benteng hijau alami untuk memperkuat struktur tanah di kawasan resapan air.

Penanaman pohon juga ditujukan untuk mencegah pengikisan tebing sungai atau abrasi yang berpotensi memicu banjir di wilayah hilir.

Kegiatan penanaman pohon diharapkan dapat memulihkan fungsi hidrologis kawasan hulu yang terus mengalami degradasi akibat berkurangnya tutupan hutan.

Menteri Lingkungan Hidup menegaskan bahwa kegiatan menanam pohon merupakan bentuk investasi keselamatan yang nyata bagi masyarakat.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, “Penanaman pohon adalah upaya mitigasi bencana yang harus kita lakukan terus-menerus, setiap hari dan setiap waktu. Kita sedang membangun benteng pertahanan alami untuk mencegah abrasi dan banjir,”.

Menteri Lingkungan Hidup juga mengajak mahasiswa dan seluruh pihak agar tidak berhenti pada satu kegiatan penanaman saja.

Menjaga lingkungan ditegaskan sebagai proses jangka panjang yang membutuhkan konsistensi dari semua pihak.

Koordinator Aliansi BEM se-Bogor Raya Indra Mahfuzhi menyatakan kesiapan mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam pelestarian lingkungan.

Indra Mahfuzhi menyampaikan, “Kehadiran Bapak Menteri di hulu Cisadane memberikan suntikan moral besar bagi kami. Mahasiswa siap mengawal aksi ini secara berkelanjutan, memastikan setiap pohon yang ditanam tumbuh menjadi benteng pelindung kawasan resapan air dan penyelamat bagi masyarakat,”.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti